Bupati Pusponegoro pun pasrah jika tewas terbunuh oleh pasukan belanda.
Baca Juga: Asal Usul Pemalang Provinsi Jawa Tengah, Adanya Kuburan Syech Maulana Maghribi di Kawedanan Comal
Di tengah kepanikan Bupati Pusponegoro datanglah kuda kesayangannya, Sigambir.
Bupati Pusponegoro menjanjikan sesuatu pada Sigambir jika berhasil membawanya pergi dengan selamat akan ia berikan apa saja sesuai permintaannya.
Sigambir pun akhirnya mengeluarkan kekuatan magisnya melawan belanda dan membawa pusponegoro untuk melarikan diri. Ia lari dengan sangat cepat, sehingga berhasil lolos dari kepungan belanda.
Baca Juga: Begini Profil Desa Sumingkir Tegal Beserta Kepala Desa dari Masa ke Masa
Pasukan penjajah pun tidak bisa mengejarnya sehingga rencana belanda tidak berhasil untuk menangkap Bupati Pusponegoro.
Setelah beberapa hari perjalanan pulang, akhirnya sampailah Bupati Pusponegoro beserta kuda kesayangannya di Brebes. Beliau pun mengucapkan terima kasih kepada Sigambir. Kemudian beliau menepati janjinya. Ia menawarkan pada Sigambir, apa yang ia inginkan.
Bupati Pusponegoro pun merasa kaget dengan permintaan Sigambir, karena meminta melakukan hubungan intim dengan selir kesayangan Pusponegoro, Ratna Dumilah.