3. Dukuh Mranggen
Dukuh ini diberi nama sama seperti pendirinya yaitu Kyai Mranggi. Asal-usul Kyai Mranggi tidak diketahui secara pasti, warga sekitar hanya mengingat adanya Kijing kecil (Jawa: Patok Makam) yang berada di tengah kebun cengkih yang dikenal warga setempat sebagai Kebun Kemranggi. Kijing kecil ini dipercaya sebagai makam Kyai Mranggi, namun sayangnya di tahun 1990-an oleh pemilik kebun cengkih yang baru kijing ini dibongkar.
4. Dukuh Getas Ngisor
Dukuh ini diberi nama sesuai dengan letaknya di bagian bawah arah keluar Desa Trimulyo. Nama Getas sendiri juga tidak diketahui secara pasti. Konon menurut ceritanya Dukuh Getas ini dulu menjadi satu bernama Getas Gonteng.
Nama ini berasal dari orang yang mbubak (Jawa: membuka lahan baru) yang bernama Mbah Wali Gonteng. Dia memiliki nama asli Ahmad Syakur yang berasal dari Tuban, Jawa Timur, diduga berperan sebagai penyebar agama Islam di daerah ini.
Baca Juga: Sekilas Desa Sambeng Bantarbolang Pemalang, Kisah Mbah Simpen yang Berjasa Melawan Penjajah Belanda
5. Dukuh Getas Dhuwur
Dukuh ini sama dengan Dukuh Getas Ngisor diberi nama sesuai dengan letaknya yang lebih tinggi dari dukuh lain di Desa Trimulyo. Di Dukuh ini terdapat pemakaman umum yang masih terawat, di mana Mbah Wali Gonteng dipercaya warga dimakamkan di situ.
6. Dukuh Kiringan
Dukuh ini diberi nama sesuai dengan pemimpin daerah tersebut bernama Kyai Kiring. Kiring sendiri berasal dari istilah Jawa yaitu gawa karing yang berarti suka memanaskan badan. Konon, dia suka berjalan-jalan ditengah terik matahari dan tidak pernah bekerja. Makam beliau berada di daerah Pageruyung, Kendal.