Dalam riwayat ki Ageng Sigit jatuh cinta kepada Nyai Sumirah, namun cintanya bertepuk sebelah tanggan dalam arti Nyai Sumirah menerima cinta Ki Ageng Sigit dengan berbagai persyaratan.
Diantaranya yakni demi keamanan desa dari gangguan dari luar Nyai Sumirah minta dibuatkan pagar dari bukit, kemudian persyaratan kedua yakni mengairi sawah yang pada saat itu sulit, Nyai Sumirah minta dibuatkan saluran air untuk sawah demi kesejahteraan rakyat.
Permintaan tersebut harus terwujud dalam satu malam dan ki Ageng Sigit manyanggupinya.
Berkat kesaktian Ki Ageng Sigit maka terwujutlah apa yang disyaratkan oleh Nyai Sumirah dalam waktu yang telah ditentukan. Sebagai pagar disebelah barat dibuatkan bukit munding, sebelah utara dibuatkan bukit sari, sebelah timur dibuatkan bukit suring, sebelah selatan dibuatkan bukit gentong.
Baca Juga: Sekilas Sejarah Kota Madiun Jawa Timur, KIsah Dimasa Kepemimpinan Ronggo ke II
Kini nama dari bukit itu menjadi nama dari dusun yang ada di Desa Pasigitan yaitu dusun Gunung Munding sebelah barat, Gunung Sari sebelah utara, dusun Suringgono sebelah timur.
Demikianlah sejarah legenda Desa Pasigitan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Semoga informasi ini bermanfaat.***