Network
PORTAL BREBES – Salah satu desa di Kabupaten Brebes yang terletak di Kecamatan Bulakamba adalah Desa Cipelem. Desa ini mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh tani hingga merupakan masyarakat yang bekerja sebagai bagi hasil kepada pemilik sawah.
Desa ini pernah menjadi salah satu desa yang memiliki kemiskinan tinggi di Kabupaten Brebes yang tingkat pendapatan warganya sangat kurang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebagaimana diketahui, konon dulu Desa Cipelem hanya berupa rawa-rawa yang banyak ditumbuhi oleh pohon mangga.
Baca Juga: Operasi Zebra 2023 Berlangsung Hampir Sepekan, Puluhan Pelanggaran Kasat Mata di Tindak Tegas
Dilansir dari laman Facebook Legenda Kabupaten Brebes, Desa ini tak lepas dari Masjid Kambangan yakni Masjid Jami Al Mukhlisin. Berdasarkan cerita dari para tetua disana, dulu Desa Cipelem bernama Cetum Gaek Maulana.
Sebelum ada Masjid Kambangan, tempat tersebut dulunya berupa cekungan tanah yang cukup luas dan ditengah tengahnya ditumbuhi pohon mangga. Lama kelamaan akibat guyuran air hujan menggenangi cekungan tanah itu.
Di sudut barat daya, ada salah satu pohon mangga ditanah sepetak yang letaknya di tengah air. Tapi aneh pohon mangga itu berbuah. Yang membuat aneh lagi, buah mangga itu besarnya tidak kira kira. Sebesar gentong kata penduduk setempat.
Baca Juga: Unik, Tanah Brebes Berlokasi di Tengah-tengah Kabupaten Tegal, Sejarahnya Berasal dari Abad ke 17?
Cipelem berasal dari kata Sunda, Ci atau Cai artinya air dan Pelem artinya mangga. Jadi Cipelem berarti pohon mangga yang letaknya di tengah air.
Para sesepuh desa ini sepakat menamakan desanya menjadi Desa Cipelem dan nama masjidnya Masjid Kambangan atau Masjid Jami Al Mukhlisin . Jika dilihat dari kejauhan menggunakan teropong masjidnya terlihat terapung diatas air.
