Kabupaten Karawang dan Brebes Pernah Memiliki Kisah Sejarah yang Tak Dapat Dipisahkan

- 20 September 2023, 08:54 WIB
ilustrasi Kabupaten Brebes dan Karawang
ilustrasi Kabupaten Brebes dan Karawang /

PORTAL BREBES – Ternyata, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Brebe pernah memiliki kisah sejarah yang perlu diketahui. Dimana, dulu ada tiga pendekar dari Karawang yang melakukan pertapaan.

Dia bernama Raden Safi’i, Raden Wangsanangga dan Raden Singawinata yang turun mengembankan tugas dari sang gurunya demi membebkaskan bumi pertiwi dari penjajahan Belanda.

Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laan Facebook Pesona Ketanggungan mereka turun dari pertapaannya untuk megusir para penjajah. Kemudian, mereka pun berpencar, dimana Raden Syafi'i diutus kembali ke Karawang menuju kampung halamannya.

Baca Juga: Kerajaan Sriwijaya Pernah Berdiri pada 671-685, Dipimpin oleh Raja Ini

Sementara saudara-sudaranya, Raden Singawinata dan Raden Wangsanangga, babat alas, membuka hutan di Cikeusal Dan Dukuh Tengah. Membangun pemukiman baru sambil menyusun strategi untuk melawan perlawanan Belanda

Raden Wangsanangga ke Cikeusal dan Raden Singawinata ke Kareo, yang sekarang menjadi Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes.

Di Karawang, Raden Syafi'i diangkat menjadi patih Karawang kemudian medapatkan gelar Raden Singanegara.

Baca Juga: Begini Kisah Sejarah Kerajaan Pagaruyung, Dipimpin Akarendrawarman pada 1300-1347

Raden Singanegara kemudian menikahi anak Bupati Karawang bernama Raden Ayu Amsiah. Dan melahirkan Raden Singosari Sayidin Panatagama yang kelak menjadi bupati Brebes

Pada tahun 1752 Raden Singanegara naik tahta dari patih menjadi bupati Karawang. Sebenarnya Raden Singanegara tidak punya hak langsung untuk menjadi bupati, karena beliau hanyalah anak menantu, hanya saja satu-satunya anak laki-laki bupati saat Itu masih anak-anak belum dewasa.

Di tahun 1786 Raden Singanegara wafat, kedudukan Bupati Karawang dgantikan oleh anaknya Raden Singosari Sayidin Panatagama hingga tahun 1809.

Baca Juga: Berkaitan dengan Sungai Pemali hingga Dua Kerajaan, Begini Kisah Sejarah Dusun Tegal Wangi, Desa Wlahar Brebes

Di tahun 1809, anak Raden Singanegara yaitu Raden Singosari Sayidina Panatagama (Kanjeng Kyai Brebes) dialihkan jabatannya ke Brebes karena mendapatkan gadiah diangkat menjadi Bupati Brebes karena jasanya menumpas pemberontakan yang dikobarkan oleh pamannya sendiri yaitu raden Wangsanangga dari Desa Cikeusal Ketanggungan Brebes.

Pemberontakan "Palsu"  yang diinisiasi oleh 3 orang bersaudara (Raden Safi'i, Raden Singawinata Dan Raden Wangsanangga) lewat perjanjian "Sapapait, Samamanis" yang sirumuskan di Cikeusal Ketanggungan Brebes. Ini tidak lain adalah menjadi salah satu strategi perlawanan terhadap penjajah.

Caranya adalah Raden Wangsanangga akan berpura-pura menyerah kepada kedua saudaranya yang akan menumpas pemberontakan dan hadiah yang dijanjikan Inggris Dan Belanda, hadiahnya bebas apa saja, bisa digunakan untuk modal tambahan dan media penguat perjuangan melawan penjajah.

Baca Juga: Bagaikan Kota Didalam Kota, Uniknya Tanah Brebes yang Berada di Kabupaten Tegal

Sejak saat Itu, Raden Singosari Sayidina Panatagama mendapat gelar Raden Aria Singhasari Panatayudha 1 (Kanjeng Kyai Brebes)

Hingga saat Ini, nama Raden Aria Singhasari Panatayudha 1 dan keturunan Trah Panatayudha masih harum di Karawang dan diabadikan menjadi nama sebuah gedung olah raga di Karawang, yaitu Gor Panatayudha dan juga sebuah ruas jalan bernama jalan Panatayudha di kawasan Karawang.

Di kehidupan nyata kalangan orang tua di Karawang dan Brebes, juga mereka yang mengetahui kedekatan historis antara Brebes dan Karawang, maka rasa saling respect dan saling hormati antara masyarakat kedua Kabupaten Ini sangat tinggi.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah