Network
Kemudian pada akhir Desember Tahun 1957 jadi banjir besar yang merendam Desa Karangsari kira-kira setinggi sampai 3,5 meter. Akibat hujan lebat dampak pembangunan bendungan tersebut, dengan kejadian banjir tersebut masyarakat desa Karangsari merencanakan untuk pindah tempat ke daerah yang lebih aman.
Melalui Musyawarah yang dipimpin kuwu atau kepala desa pada masa itu menghasilkan tiga pilihan yaitu pertama sepakat berpindah ke daerah kidilor, yang kedua ada yang sepakat berpindah ke daerah bumi cawene sedangkan yang ketiga ada yang sepakat berpindah ke daerah yang ditempati sekarang.
Pada tahun 1917 Desa Karangsari yang dipimpin oleh napak gua ranajaya sebagai kepala desa bersepakat pindah ke wilayah yang sekarang ini menjadi Desa Cibendung.
Dan usulan tersebut disampaikan kepada Bupati Brebes yang ke-10 pada waktu itu yaitu Raden Mas Tumenggung Sumitra yang kemudian berganti nama Raden Mas Adipati Arya Chandra Negara ke 2 untuk mendapat persetujuan.
Baca Juga: Asal Usul Desa Negla Brebes, Salah Satu Desa di Brebes yang Ditakuti Belanda Karena Ini
Pada awalnya usulan tersebut tidak disetujui oleh Bupati Raden Mas Adipati Arya Chandra negara ke 2 tetapi, Kurani Jaya yini mendesak mohon untuk disetujui yaitu dengan cara duduk semedi tidak mau pindah tempat dari depan pintu kantor Bupati Brebes selama tiga hari tidak makan dan tidak minum.
Ini suatu perjuangan yang bukan sepele, akhirnya Bapak Bupati pun luluh hatinya, pada saat itu menyetujuinya.
Setelah itu dimulailah proses lokasi Desa Karangsari ke tempat baru yang sekarang ini menjadi nama Desa Cibendung. Kemudian pada tahun 1902 Bupati Brebes ke-11 Raden Mas Marthanam atau Swargi ke 3 meresmikan berdirinya Desa Cibendung.
Baca Juga: Jejak Kaligung, Sebuah Sungai yang Berada di bawah Kaki Gunung Agung Tegal
