Sejarah Asal Usul Desa Mojosari Wonosobo, Diambil dari Kata Mojo dan Sari yang Artinya Begini

- 2 Desember 2023, 21:30 WIB
peta Desa Mojosari Kecamatan Mojotengah, Wonosobo
peta Desa Mojosari Kecamatan Mojotengah, Wonosobo /

PORTAL BREBES - Berikut ini asal usul Desa Mojosari, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Berdirinya Desa Mojosari diketahui pada tahun 1936.

Diketahui, sebelum memasuki administratif, dusun yang ada di Desa Mojosari merupakan wilayah desa yang berdiri sendiri yakni terdiri dari Desa Mojotengah, Desa Wonoyoso, dan Desa Larangan (terdiri dari Dusun Larangan Onje dan Lemiring). Pada tahun 1936 ketiga desa tersebut digabung menjadi satu dan diberi nama Desa Mojosari.

Sebagaimana dilansir Portal Brebs dari laman Pemkab Wonosobo, nama Mojosari diambil dari kata mojo dan sari. Kata mojo diambil dari awalan kata Mojotengah, sebagai bentuk penghormatan atau penghargaan yang mana pada masa Kolonial Belanda.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Perjanjian Giyanti, Peristiwa Pecahnya Mataram Islam

Desa Mojotengah pernah dijadikan pusat/ibu kota kecamatan (asistenan) sehingga sampai saat ini meskipun ibu kota kecamatan telah dipindah ke wilayah Kalibeber namun nama kecamatan tetap Kecamatan Mojotengah. Sedangkan kata sari sebagai pengejawantahan dari penggabungan 3 (tiga) desa menjadi 1 (satu), atau dapat diartikan sebagai intisari dari penggabungan 3 (tiga) wilayah desa menjadi 1 (satu).

Selain latar belakang di atas, pengambilan kata Mojosari juga diambil dari suku kata mo, jo, sa, dan ri. Mo dan jo diambil dari nama Mojotengah, dan Larangan Onje, sa diambil dari nama Wanayasa (Wonoyoso) dan ri diambil dari nama Lemiring.

Sebelum digabung menjadi satu desa yakni pada tahun 1924, wilayah Desa Mojosari pernah dilanda bencana gempa bumi. Hal tersebut mengakibatkan tanah longsor di Wonoyoso, Larangan, dan Mojotengah. Di Wonoyoso terjadi longsor pada bukit yang mengakibatkan 75 persen kawasan permukiman hilang.

Baca Juga: Menguak Sejarah Kesultanan Pajang, Berubah Status Menjadi Kadipaten Pajang?

Sedangkan di wilayah Mojotengah sebagian kawasan permukiman tertimpa longsor serta salah satu dusun yaitu Dusun Dukuh tertimpa tanah longsor dari bukit/tanah sekuwali yang mengakibatkan satu dusun tertimbun longsoran dan sampai saat ini belum dijadikan kawasan permukiman kembali.

Karena kejadian gempa bumi tersebut, sebagian penduduk Larangan dan Wonoyoso yang selamat mengungsi ke wilayah Kalibeber, dan penduduk Mojotengah membangun permukiman kembali di Kempul.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah