Asal Usul Berdirinya Desa Deroduwur Wonosobo, Menjadi Tempat Persinggahan Kyai Besar di Tahun 1930an?

- 4 Desember 2023, 19:45 WIB
Proses pembangunan gorong-gorong di jalan penghubung antara Desa Lumajang Watumalang dan Desa Deroduwur Mojotengah, Wonosobo
Proses pembangunan gorong-gorong di jalan penghubung antara Desa Lumajang Watumalang dan Desa Deroduwur Mojotengah, Wonosobo /Pendim 0707/Wonosobo/

PORTAL BREBES - Berikut ini asal usul Desa Deroduwur Kabupaten Wonosobo yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Mojotengah.

Berasal dari kata Ndoro Duwur (Bhs.Jawa) dikisahkan Desa Deroduwur didirikan oleh seorang Ndoro (tuan) yang bernama Tumenggung Kerta Wangsa dan saat ia dimakamkan di Makam Umum Desa Deroduwur.

Dusun Melikan Berasal dari kata Melik-melik tekan (bhs, Jawa) di mana sejarahnya adalah sebuah tempat yang hanya kelihatan sinar lampunya tetapi setelah di tuju oleh seorang kyai ternyata sampai juga.

Baca Juga: Sejarah Medusa Mitologi Yunani, Dewi Cantik yang di Kutuk Menjadi Ular!

Kyai tersebut dikenal dengan nama Kyai Abdul Jabar, Dia wafat dan dimakamkam di Makam Umum dusun Melikan dan petilasanya sekarang di kenal dengan nama Makam Kayi Jubar. Dusun Bululawang (mbah lembulewang) dikisahkan pendiri Dusun ini adalah Mbah Bulewang yang sekarang dimakamkan Dimakam umum Dusun Bululawang, selain itu dusun ini sebagai pintu masuk dan keluar Desa Deroduwur menuju Kecamatan Watumalang.

Kemudian Dusun Buntu yang secara bahasa adalah jalan terakhir atau tidak bisa lagi dilewati, dusun ini berada di bawah bukit Basma yang menyatu dengan dataran tinggi Dieng (sembungan). Hampir tiap desa di sekitar desa ini dikelilingi sungai kecil.

Desa Deroduwur sendiri sebelah utara berada di lereng Gunung Bisma dan dataran tinggi Dieng pemukiman lainnya adalah Igirbuntu yaitu lereng bukit yang tidak memiliki akses jalan lain, disini terdapat Makam KH.asy'ari, KH. Muntaha dan KH. Mustahal.

Baca Juga: Asal Usul Desa Gunturmadu Wonosobo, Dulu Wilayahnya Pernah Menjadi Tiga Wilayah? Apa Saja?

Dipemakaman ini juga terdapat seorang Keturunan Kerajaan yang bernana RA. Soestiyah (sampai saat ini belum ada konfirmasi sejarah Keturunan dan keluarganya) dia dikisahkan memohon kepada K.Asy'ari untuk di izinkan dimakamkan disekitar Kyai Asy'ari. tanah ini merupakan Hasil Wakaf Keluarga besar Mbah Bachri, Mbah Chudlori. sisanya hasil Pembelian Keluarga Besar Bani Asy'ari.

Dulunya, desa ini terkenal dengan hutan-hutan yang rimba. Bahkan karena terletak jauh dari pusat kota wonosobo dan terpelosokkannya desa ini, kendaraanpun tidak dapat melaluinya. sekitar tahun 1930an desa ini sempat menjadi tempat singgah beberapa Kiai Besar Wonosobo, di antaranya mbah Hasbullah, Kiai Asy'ari, Kiai Abu Na'im (mbah Bunangim), syaikh Suhaimi dan beberapa lainnya. Akan tetapi, sekarang berkat adanya ulama-ulama yg memasuki desa ini pun mengalami perkembangan yg cukup pesat hingga tersedia fasilitas-fasilitas pendidikan dsb.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x