Lokasi Festival Bau Nyale 2023 Nanti Malam di Lombok, Berikut Penjelasan dari Namanya yang Unik

10 Februari 2023, 10:09 WIB
Tanjung Aan, Lombok. Lokasi Festival Bau Nyale 2023 /Instagram/


PORTAL BREBES - Festival Bau Nyale 2023 di Lombok, NTB, akan di gelar mulai nanti malam pukul 20.00 WITA.

Perayaan ini sering ditunggu-tunggu oleh masyarakat lokal dan Internasional untuk melestarikan tradisi.

Awal mula adanya tradisi Bau Nyale yakni diceritakan kisah Putri Mandalika, seorang putri dari Raja termama di Lombok yang memiliki paras rupawan dan kebaikan hatinya yang terkenal.

Baca Juga: 10 Wisata Kuliner Legendaris Semarang yang Patut di Coba, Sudah Berdiri Sejak 1950an

Pada saat itu, Putri Mandalika diperebutkan oleh para Pangeran yang ingin mempersuntingnya.

Namun, hal tersebut justru membuat persaingan dan ancaman bagi masyarakat Lombok.

Akhirnya Putri Mandalika memutuskan tidak memilih siapapun demi mempertahankan kerukunan warga setempat dengan mengorbankan diri ke laut.

Baca Juga: Living World Bali, Mall Terbesar dan Terlengkap di Kota Denpasar

Bau Nyale dikenal masyarakat Sasak Lombok Tengah dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika, jadi Bau Nyale adalah kejadian alam yang diabadikan dalam legenda di tanah Lombok.

Festival yang identik dengan tradisi menangkap ikan warna-warni (Nyale) di pantai selatan Lombok Tengah ini hadir secara langsung dengan mengusung tema "Pesona Budaya Mandalika".

Acara Bau Nyale ini akan digelar di Tanjung Aan, Pantai Seger Lombok Tengah, NTB.

Baca Juga: Wae Rebo, Jadi Desa Wisata di Atas Awan

Festival Bau Nyale 2023 akan dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan, antara lain Penobatan Putri Mandalika, Bau Nyale, bazar UMKM, musik, wayang, dan sebagainnya.

Even seru dan bermakna ini juga akan membangkitkan peminat destinasi wisata yang ada di Lombok Tengah.

Tradisi ini akan di mulai dari warga lokal yang akan menangkap Nyale dengan berkumpul di pantai sejak sore hari dan mengadakan peresean (membuat kemah).

Baca Juga: Selain Penghasil Telur Asin, Brebes Punya Banyak Wisata Alam: Berikut 5 Rekomendasinya

Setelah menjelang malam hari, acara dilanjutkan dengan berbagai kesenian tradisional seperti Bertandak (berbalas pantun), Bejambik (memberikan cindera mata kepada kekasih), serta Belancaran (pesiar dengan perahu).***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler