Kampung Seni Tegal Sukses Pentaskan Sampak Tegalan Lakon Bludrek

10 Oktober 2023, 05:19 WIB
Kampung Seni Tegal sukses mementaskan Sampak Tegalan dengan lakon Bludrek /Sari

PORTAL BREBES - Ratusan warga di Gang Raharjo 1 (Mejabung) RT. 4 RW. 12 Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal antusias saksikan Pementasan Sampak Tegalan yang disuguhkan oleh Kampung Seni Tegal, Sabtu (7 Oktober 2023) malam.

Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, orangtua menyaksikan pementasan Sampak Tegalan dengan judul Bludrek karya Seful Mu'min.

Pementasan Sampak Tegalan dengan lakon Bludrek menceritakan kehidupan beberapa warga yang tertipu karena ulah Mbah Poing dan Mas Aki karena mampu memperdaya warga untuk meraih kekayaan singkat dengan cara menarik harta emas milik Mardiyah.

Baca Juga: Harga Daging Ayam di Tegal Mulai Merangkak Naik

Tiga orang warga yang tertipu oleh ulah Mbah Poing dan Mas Aki adalah Jikun, Kampleng dan Si Toto, karena tergiur tipu muslihat Mbah Poing. Namun niat jahat Mbah Poing mampu dibendung oleh Hansip desa yang menangkap basah Mbah Poing bersama Mas Aki di desa sebelah.

Seful Mu'min selaku penulis naskah dan sutradara menyampaikan bahwa pesan moral yang dihadirkan agar masyarakat tidak percaya dengan hal propaganda penipuan yang berkedok penggandaan harta dan sejenisnya.

"Ini menarik sekali, bahwa seseorang bila pikirannya sudah buntu, terlilit ekonomi maka jalan pintaslah solusinya. Hal ini lah yang kami kemas dalam bentuk pertunjukan. Isu-isu di masyarkat seperti Mantu Poci, Mardiyah kami sertakan agar mengingat kembali kisah dan fenomena di masyarakat Tegal," ujar Seful.

Baca Juga: Kunjungi Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ma'alim Kota Tegal, Ini Imbauan Polres Tegal Kota

Seful juga menambahkan, terkait pelestarian Bahasa Tegal, dirinya menyampaikan bahwa dengan adanya dialog-dialog yang muncul antar aktor juga menghadirkan kosakata-kosakata yang jarang digunakan kembali dimunculkan.

"Banyak kosakata bahasa Tegal yang hilang bahkan jarang dijumpai dipercakapan sehari-hari masyarakat Tegal seperti mbakuten, kondong, gobog, laka jebabule, reang dan masih banyak lagi. Lah kami hadirkan kembali kosakata-kosakata itu diberbagai dialog dalam setiap adegan, ini paling tidak mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang kosakata itu, dan mengenalkan kosakata baru bagi anak-anak muda," tambah Seful.

Selain itu, Seful juga berharap dengan adanya Pementasan Sampak Tegalan di tengah-tengah masyakat mampu mengingantkan dan melestarikan Bahasa Tegal di tengah-tengah perkembangan teknologi yang canggih.

Baca Juga: Pemerintah Kota Tegal Pentaskan Cipok di Taman Mini

"Mudah-mudahan apa yang kami suguhkan memiliki manfaat bagi masyarakat baik dari sisi pelestarian bahasa ataupun dari sisi pesan moral yang disampiakan melalui alur cerita yang dihadirkan," ucap Seful.

Seful yang juga Ketua Kampung Seni Tegal menyampaikan terima kasih kepada Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudrisrek Republik Indonesia.

" Kami ucapkan terima kasih atas dukungan bantuan pemerintah bidang kebahasaan dan kesastraan, penguatan komunitas sastra tahun anggaran 2023, sehingga Kampung Seni Tegal bisa melaksanakan program pelestarian bahasa Tegal melalui pementasan Sampak Tegalan," tambah Seful.

Baca Juga: Seorang Wanita Diduga Menjadi Korban Penganiayaan dan Upaya Pembunuhan oleh Orang Tuanya

Sementara itu, Bontot Sukandar selaku seniman dan warga RT. 4 RW 12 Kelurahan Panggung mengutarakan bahwa dengan adanya pementasan Sampak Tegalan di tengah masyarakat sangatlah tepat.

"Pementasan Sampak Tegalan dengan judul Bludrek yang diusung Kampung Seni Tegal dengan mengambil lokasi di dusun Mejabung, Kota Tegal sangat tepat. Ini sebagai sarana pelestarian bahasa Tegal dengan konsep sampakan menjadi sangat komunikatif dengan masyarakat, terbukti dengan respon penonton yang sangat positif," ujar Bontot.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler