Dolar AS Terus Terpuruk ke Level Paling Rendah

4 Desember 2020, 07:49 WIB
Dolar AS /instagram/

PORTAL BREBES - Pandemi COVID-19 telah berdampak pada perekonomian dunia. Bahkan hari ini covid telah menyebabkan Dolar AS anjlog ke level terburuk dalam kurun 2,5 tahun terakhir pada Jumat 4 Desember 2020 pagi.

Dalam perdagangan sore, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,3 persen menjadi 90,72, setelah menyentuh terendah sesi di 90,504, paling dalam sejak April 2018.

Dengan daya tarik safe-haven menguap, greenback juga jatuh ke level terendah hampir enam tahun terhadap franc Swiss.

Dalam tanda kemajuan yang mungkin terjadi, Ketua Dewan Perwakilan Demokrat Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell berkonsultasi tentang bantuan virus corona.

Baca Juga: CDC Amerika Serikat Rekomendasikan Isolasi Mandiri Hanya 10 Hari

Partai Republik telah mendorong bantuan lebih rendah 500 miliar dolar yang ditolak Demokrat karena terlalu kecil untuk mengatasi pandemi yang mengamuk.

Investor telah menjual mata uang safe-haven dolar ketika selera terhadap mata uang berisiko meningkat di tengah optimisme tentang vaksin COVID-19, sehari setelah Inggris menyetujui vaksin Pfizer Inc.

"Penurunan dolar tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York. “Setiap hari kami semakin dekat dengan pemberian vaksin virus corona dan ada banyak optimisme bahwa Anda akan melihat pemulihan yang jauh lebih cepat pada 2021.”

Dolar juga tertekan oleh data AS yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 75.000 ke penyesuaian secara musiman 712.000 untuk pekan yang berakhir 28 November. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 775.000 klaim.

Baca Juga: Mobil Tabrak Orang di Trotoar Kota Trier Jerman, Lima Tewas

Meskipun ketegangan antara Amerika Serikat dan China menimbulkan risiko penurunan, pasar global mengharapkan peningkatan hubungan perdagangan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden.

Euro melonjak ke level tertinggi sejak April 2018 di 1,2174 dolar dan terakhir di 1,2142 dolar atau menguat 0,2 persen.

Pound menguat 0,7 persen terhadap dolar pada 1,3452 dolar, saat negosiasi Brexit berlanjut. Pound memangkas keuntungan setelah editor politik BBC Laura Kuenssberg mengatakan pembicaraan menemui hambatan pada Kamis malam (3/12), ketika blok Eropa memperkenalkan elemen-elemen baru.

Bank Sentral Eropa mengatakan akan memberikan stimulus lebih lanjut untuk membantu zona euro ketika bertemu pada 10 Desember. Pelaku pasar akan memperhatikan setiap komentar tentang kekuatan euro.

Dolar Australia -- dilihat sebagai proksi likuid untuk risiko -- naik 0,4 persen pada hari itu di 0,7445 dolar AS, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak Agustus 2018.

Dolar Selandia Baru juga menyentuh tertinggi baru 2,5 tahun di atas 0,71 dolar AS dan terakhir diperdagangkan naik 0,23 persen di 0,7080 dolar AS.

Dolar jatuh ke level terendah dalam lebih dari seminggu terhadap yen dan terakhir diperdagangkan turun 0,4 persen pada 103,98 yen.

Greenback juga turun 0,36 persen terhadap franc Swiss menjadi 0,8917 franc, setelah turun ke level terendah sejak Januari 2015.***

Editor: Harviyanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler