Jepang Berjuang Mengatasi Lonjakan Covid-19. Politisi Minta Subsidi 'Go To Travel' Dihentikan

- 13 Desember 2020, 12:37 WIB
Aktifitas malam di Tokyo, Jepang ditengah lonjakan covid-19.
Aktifitas malam di Tokyo, Jepang ditengah lonjakan covid-19. /Japan Today/

Ibukota Jepang mulai melihat jumlah kasus meningkat tajam pada pertengahan November dan merupakan yang paling terpukul di antara 47 prefektur di negara itu dengan lebih dari 46.000 kasus dikonfirmasi hingga saat ini.

Baca Juga: Sepanjang Tahun 2020 Banyak Restoran di Jepang Bangkrut. Apa Penyebabnya?

Panel ahli medis pada hari Jumat mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan program subsidi yang bertujuan untuk memacu perjalanan domestik di daerah-daerah di mana sistem medis sedang tertekan. 

Tetapi Suga enggan untuk membatalkan program tersebut karena dia berusaha untuk menyeimbangkan mendukung ekonomi dan memerangi virus.

Operator komunikasi seluler NTT Docomo Inc mengatakan data pelanggannya menunjukkan bahwa jumlah orang yang bergerak melalui stasiun kereta utama Jepang dan distrik hiburan pada hari Sabtu meningkat dari seminggu sebelumnya di 70 persen dari lokasi yang diamati.

Seorang wanita berusia 23 tahun dari Prefektur Chiba yang mengunjungi pusat kota Tokyo untuk minum-minum dengan teman-temannya.

"Saya tidak terlalu khawatir dengan peningkatan infeksi. Yang bisa kita lakukan hanyalah berhati-hati seperti mencuci tangan,"katanya.

Yukio Edano, ketua oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional Jepang, mengatakan kepada wartawan di Tokyo bahwa program subsidi Go To Travel "perlu dihentikan secepatnya" untuk membantu menahan penyebaran virus.***

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah