Takahiro Shiraishi, Pembunuh Berantai Asal Jepang yang Ingin Menikah Sebelum Dihukum Gantung

- 20 Desember 2020, 12:42 WIB
Takahiro Shirashi, pria berusia 30 tahun itu mendapatkan julukan 'Twitter Killer' karena menggunakan platform Twitter untuk memikat para korbannya ini, ingin menikah sebelum mati di tiang gantungan.
Takahiro Shirashi, pria berusia 30 tahun itu mendapatkan julukan 'Twitter Killer' karena menggunakan platform Twitter untuk memikat para korbannya ini, ingin menikah sebelum mati di tiang gantungan. /pressfrom.info/

Shiraishi memanfaatkan media sosial Twitter guna memancing delapan orang wanita yang menyatakan ingin bunuh diri untuk datang ke rumahnya.

Di dalam rumah seluas 13,5 meter persegi tersebut Shiraishi kemudian membius, merampok, memperkosa, membunuh, dan akhirnya memotong tiap anggota tubuh delapan wanita yang menjadi korbannya tersebut.

Selain membunuh kedelapan wanita tersebut, Shiraishi juga diketahui membunuh seorang teman laki-laki dari korban wanita pertamanya lantaran hampir mengungkap perbuatan kriminalnya tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 20 Desember 2020 Pisces : Lindungi Hubungan Anda dari Ketegangan dan Argumen

Perbuatan kejinya tersebut, dilakukan oleh Shiraishi dalam kurun waktu tiga bulan sejak Agustus hingga Oktober 2017.

Adapun sebagai barang bukti, pihak kepolisian setempat menemukan sembilan kepala manusia dan 240 tulang di dalam sebuah kotak pendingin pada Halloween 2017 silam.

Shiraishi pada awalnya sangat mendambakan cinta dan ketika dia mencari korban wanita pertamanya, dia menginginkan seorang wanita yang bisa tinggal bersamanya dan hidup bersama tanpa harus bekerja.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo, Hari Ini Minggu 20 Desember 2020: Keuangan Bagus dan Coba Lakukan Yoga

Segala pengalaman yang dia miliki saat mencari wanita untuk dijadikan budak seks di Distrik Kabukicho Shinjuku menjadikan Shiraishi terampil dalam mencari wanita-wanita yang tengah rentan dengan membisikkan banyak hal manis kepada para wanita tersebut.

Dalam mencari korbannya Shiraishi menggunakan dua akun Twitter. Pada salah satu akun (@hangingpro), dia mengaku sebagai seorang guru bunuh diri dengan profil "Hangman" yang terampil dalam membantu orang mengakhiri hidup mereka.

Halaman:

Editor: Eko Saputra

Sumber: Sepasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah