Lesi merupakan kerusakan atau ketidaknormalan jaringan di dalam tubuh, seperti pada kulit atau organ.
Ketua Satgas Cacar Monyet menambahkan, cara pengambilan sampel menentukan keberhasilan pada pemeriksaan spesimen lesi kulit.
Diketahui, jumlah virus yang terdeteksi akan lebih mudah ditemukan jika menggunakan lesi baru.
Menurut WHO, sampel lesi kulit harus disimpan dalam tabung yang kering dan steril (tanpa media transfer virus) dan diusahakan tetap dingin.
Baca Juga: Dikabarkan Sudah Masuk ke Indonesia, Waspadai Penyebab Cacar Monyet dan Gejalanya
Pemeriksaan yang dilakukan harus di dalam kamar khusus isolasi, dan tim medis yang terlibat diwajibkan untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) serta mengikuti mekanisme penanganan pasien.
Hanny pun menjelaskan, antibiotik akan diberikan kepada pasien sesuai dengan jenis infeksinya pada saat pemeriksaan.
“Kalau ada dehidrasi akan diberi cairan yang memadai, gizi harus diperhatikan,” tambahnya.
Tetapi, hingga kini belum ada rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien cacar monyet. Hanya ada dua laboratorium rujukan saja.
Baca Juga: IDI Minta Anggotanya Waspadai Gejala Cacar Monyet Pada Pasien