Walikota Tegal Sentil Perumda Air Minum Tirta Bahari Terkait Cakupan Pelanggan yang Dinilai Masih Sangat Kecil

- 23 April 2024, 03:15 WIB
Momentum saling berjabat tangan dalam acara  Halal Bi Halal yang diselenggarakan Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal, Senin (22/4/2024) siang.
Momentum saling berjabat tangan dalam acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal, Senin (22/4/2024) siang. /

PORTAL BREBES- Penjabat (Pj) Walikota Tegal Dadang Somantri mengingatkan kepada jajaran pengelola Perumda Air Minum Tirta Bahari untuk lebih mengoptimalkan cakupan pelanggan.

Hal itu disampaikan Dadang Somantri dalam pidatonya saat menghadiri acara Halal Bi Halal di kantor Perumda Air Minum Tirta Bahari Jl Hang Tuah Kota Tegal, Senin siang kemarin.

Menurutnya, potensi pasar yang ada saat ini cukup besar dan dinilai masih memungkinkan Perumda Air Minum Tirta Bahari melakukan terobosan besar agar cakupannya naik.

Baca Juga: Ternyata Tiga Komoditas Ini yang Terindikasi Sebagai Penyumbang Terbesar Inflasi di Tegal Paska Lebaran

"Cakupannya baru 54 persen, ijivteebukang masih sangat kecil, padahal potensi pasarnya masih besar," ujar Dadang.

Di sisi lain, Dadang Somantri juga mengajak segenap masyarakat untuk menjaga hutan dan menanam pohon agar sumber air tetap terjaga untuk masa depan.

Menanggapi sentilan tersebut, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Bahari, Kota Tegal, Hasan Suhandi mengatakan bahwa yang disampaikan Walikota itu tidak keliru.

Baca Juga: Cair Rp25 Juta Langsung Masuk ke Rekening, Ajukan Pinjaman Online BRI 2024

Hasan menjelaskan, bahwa cakupan pelanggan yang ideal adalah 80 persen. Sedangkan capaian Perumda Air Minum Tirta Bahari yang cakupannya baru 54 persen tentu ada sebabnya.

Menurut Hasan, kendala utama dari Perumda Air Minum Tirta Bahari adalah tidak memiliki sumber air sendiri selain sumber mata air peninggalan jaman kolonial Belanda yaitu mata air Kali Bulakan di Bumijawa, Kabupaten Tegal.

"Selama ini, kami tidak hanya mengandalkan aliran dari sumber mata air Kali Bulakan saja, tapi kami juga mengandalkan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) milik pemerintah provinsi yang diperoleh dengan cara membeli. Jumlah debit air dari sumber air yang diproduksi saat ini memang masih jauh dari harapan," kata Hasan.

Baca Juga: Ngeri! Pelaku Pesugihan Omah atau Kandang Bubrah Akan Tega Tumbalkan Seluruh Anggota Keluarganya

Hasan mengemukakan, satu-satunya cara untuk bisa menambah jumlah air yang diproduksi adalah dengan memiliki sumber air sendiri.

"Kami sudah lama merencanakan agar bisa mengekplorasi air permukaan yang ada di sungai Ketiwon untuk diolah menjadi sumber air baru sehingga bisa menambah ketersediaan air yang diproduksi. Dengan demikian cakupan pelanggan akan dapat memenuhi angka ideal," ujarnya.

Lebih jauh Hasan menjelaskan, selain keterbatasan sumber air, finasial untuk pembiayaan produksi mulai eksplorasi sampai distribusi juga menjadi bagian dari kendala.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-48 Perumda Air Minum Tirta Bahari Tegal Ditandai dengan Peresmian Mushola

Oleh karena itu, Hasan berharap ada kebijakan anggaran di APBD untuk menganggarkan dana yang dikapling sebagai penyertaan modal.

"Kalaupun APBD tidak bisa memberikan penyertaan modal, paling tidak ada prosentase tertentu khusus untuk pengelolaan air bersih. Kami berusaha memberikan yang terbaik untuk melayani masyarakat akan kebutuhan air bersih," papar Hasan.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah