Puasa Bulan Muharram, Keutamaan, Waktu Pelaksanaan, Hukum dan Dalilnya

- 27 Juli 2022, 11:48 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Pix Abay

Keutamaan Puasa Tasu’a 9 Muharram dan  11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.

Amalan puasa lainnya adalah puasa Asyura pada 10 Muharram yang hukumnya sunnah.

Baca Juga: Dicecar Komnas HAM Soal Luka Syatan di Kaki Brigadir J, Begini Jawaban Dokter Forensik Polri

Seperti hadis yang disampaikan oleh Urwah, Aisyah ra mengisahkan, Rasulullah SAW bersabda,”siapa yang ingin berpuasa syura hendaklah ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin, maka berbukalah.” (HR. Bukhari).

Mengerjakan puasa Asyura, pahalanya adalah dibersihkan dosa-dosa setahun yang telah lewat.

Seperti riwayat dari Abu Qatadah al-Anshari, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya apa keistimewaan puasa Asyura, Nabi menjawab “Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Fakta Baru Mengenai Tewasnya Brigadir J di Ungkap Oleh Kuasa Hukum Keluarga

Meniatkan puasa pada bulan Muharram tentu ada keutamannya, sebab bulan Muharram sendiri adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT.

1. Menjadi puasa yang paling utama, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis Imam Muslim.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkkata:’Rasulullah saw bersabda:’Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dansholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR. Muslim). 

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah