PORTAL BREBES – Umat muslim di seluruh dunia merayakan tahun baru pada 1 Muharram pada penanggalan Hijriah. Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, peringatan 1 Muharram bebarengan dengan malam 1 Suro.
Portalbrebes mengutip dari Pikiran-Rakyat.com, bahwa masyarakat Jawa rupanya memiliki perayaan sendiri yang didasarkan pada kalender Jawa kuno, yakni malam 1 Suro.
Orang Jawa memandang bulan Suro sama istimewanya dengan bulan Muharram dalam Islam ketika amal kebaikan harus ditingkatkan.
Baca Juga: Polisi : Jika Masih Bandel, Odong-odong di Jalan Raya Bakal Kami Sita!
Mengapa malam 1 Suro pada tahun baru penanggalan Jawa dan 1 Muharram pada penanggalan Hijriah jatuh pada waktu bersamaan?
Persamaan 1 Suro Penanggalan Jawa dan 1 Muharram Islam
1 Suro adalah awal tahun bulan pertama pada Tahun Baru Jawa bertepatan dengan 1 Muharram yang menjadi tahun baru umat Islam.
Penanggalan pada Kalender Jawa pertama kali dicetuskan oleh Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo pada 1640.
Sultan Agung Hanyokrokusumo menjadikan kalender Hijriah Islam sebagai sumber acuan dalam menyusun kalender Jawa.