Santri Ndeso Tegal Tak Terima Pendapat Faizar yang Menyebut Kitab Samsul Maarif Sumber Sihir

- 28 Agustus 2022, 01:33 WIB
Ustadz Syarifudin alias Santri Ndeso asal Kabupaten Tegal pimpinan Majelis Sholawat Merah Putih
Ustadz Syarifudin alias Santri Ndeso asal Kabupaten Tegal pimpinan Majelis Sholawat Merah Putih /Riyanto Jayeng Portal Brebes/

PORTAL BREBES- Ustad Syarifudin yang lebih dikenal dengan nama Santri Ndeso pimpinan majelis Sholawat Merah Putih asal Kabupaten Tegal mengaku tak terima dengan pendapat Muhammad Faizar yang cenderung melecehkan Ulama.

Santri Ndeso mengatakan, cibiran dan hinaan dia kepada Ulama dan Kiai besar itu dapat dilihat dalam unggahan videonya di akun Instagram @muhammad.faizar 14 Agustus 2022.

"Jelas- jelas dia mengatakan dengan bersemangat bahwa kitab Samsul Maarif Al Kubro sebagai sumber ilmu sihir yang diajarkan oleh beberapa Kiai di Pondok Pesantren. Dia juga terang-terangan mencibir dan menghina kemampuan Syeh atau Kiai yang bisa melihat mahluk Jin," ungkap Santri Ndeso.

Baca Juga: Puan Maharani Dapat Dukungan Tuan Guru Turmudzi Badarudin Lombok Agar Maju Pilpres 2024

Menurut Santri Ndeso, ucapan Ustad Faizar sangat memungkinkan memicu konflik horizontal, sebab banyak santri pondok pesantren yang pernah mempelajari ilmu hikmah dari kitab tersebut menjadi marah karena tersinggung pernyataan Ustad Faizar.

Santri Ndeso mengungkapkan, bahwa kitab Samsul Maarif bukanlah sumber ilmu sihir seperti yang disampaikan oleh Ustad Faizar.

Dikatakan, kitab itu merupakan karya Syeikh Ahmad bin ‘Ali bin Yusuf Al-Buni, seorang ulama sufi dan juga praktisi Ilmu Hikmah.

Baca Juga: Ternyata Para Pemain Persekat Tegal ini Pernah Bermain di Liga 1, Bahkan Pernah Membela Timnas Indonesia

Menurut Santri Ndeso, ada dua kitab karyanya yang banyak dipakai oleh para praktisi Ilmu Hikmah di Indonesia yaitu Syamsul Ma’arif Al-Kubra (شمس المعارف الكبرى)
dan Manba’ Ushul Al-Hikmah (منبع اصول الحكمة).

"Kedua kitab itu berisi penjabaran Ilmu Hikmah, Ilmu Huruf, Ilmu Wafaq (pembelajaran kodifikasi angka dan huruf), Ilmu Simiyya (pembelajaran nama-nama suci), Ilmu Falak (pembelajaran ilmu perbintangan), Ruhaniyat (Spiritualitas) dan berbagai ilmu esoteris (ditujukan untuk kalangan terbatas) lainnya," tegas Santri Ndeso.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x