“Setelah dillakukan Sirkumsisi itu posisinya terbuka dan glenspenisnya sudah terlihat dan tidak tertutupi lagi dengan selaput atau kuit sehingga bisa menjadi lebih bersih,” jelasnya.
Baca Juga: Edukasikan MELUSehat, RSHS Slawi Berikan Pembekalan dan Pengetahuan kepada Ibu Hamil di Tegal
Dijelaskan, bahwa paling sering yang terjadi di area kelamin jika belum dilakukan Sirkumsisi akan menyebabkan gangguan infeksi saluran kemih karena ada akumulasi kotoran disana.
dr Yudha menyebutkan, kasus besar terjadi di Indonesia jika belum diakukan Sirkumsisi yakni terjadi perlengketan atau Fihosis.
“Jadi karena ada akumulasi kotoran didalam organ genetalia atau alat kelamin itu, maka akan menimbulkan perlengketan. Ketika sudah menimbulkan perlengketan bisa menyebabkan infeksi, gejala demam bahka mengganggu saat mau kencing,” paparnya.
Baca Juga: 8 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Menurut Dokter Saddam Ismail, Nomor 2 Penting Dicatat!
Lanjut ia, dirinya menerangkan bahwa metode khitan di Indonesia cukup banyak diantaranya yakni dari konvensional menggunakan gunting hingga menggunakan metode laser atau elektrocouter.
Bahkan, lanjut dr Yudha, ada juga yang menggunakan metode klem dan metode stepler.
“Jadi sekarang metode untuk khitan atau sunat sudah sangat berkembang dan bisa banget dari usia berapapun,” terangnya.***