Efek Samping Terlalu Sering Mengonsumsi Jeroan

- 13 Mei 2023, 14:00 WIB
jeroan, sepatutnya tidak disantap terlalu sering atau terlalu banyak
jeroan, sepatutnya tidak disantap terlalu sering atau terlalu banyak /pixabay/

PORTAL BREBES - Jeroan adalah sebutan lain untuk organ dalam dari hewan yang siap diolah menjadi berbagai jenis masakan. Organ dalam yang dimaksud bisa berupa lidah, babat, usus, hati, paru, jantung, limpa, dan otak.

Bagi masyarakat Indonesia, jeroan menjadi salah satu makanan favorit karena rasanya yang dianggap unik dan nikmat.

Ada banyak masakan Indonesia yang dibuat dari bahan jeroan ayam dan sapi.

Baca Juga: Memiliki Nutrisi yang Luar Biasa, Ini 9 Manfaat Ikan Lele Bagi Kesehatan

Seperti menu soto babat, sup lidah sapi, gulai otak, paru-paru goreng, atau sate hati ampela. Bahkan, ragam makanan tersebut banyak juga yang menggemari.

Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, meski terbilang lezat, jeroan ini sepatutnya tidak disantap terlalu sering atau terlalu banyak.

Hal itu dikarenakan, konsumsi jeroan memiliki sejumlah efek samping bagi kesehatan.

Baca Juga: Aksi Penolakan RUU Kesehatan Omnibus Law di Jakarta juga Dihadiri Sejumlah Dokter Swasta dari Tegal

Jika mengonsumsi jeroan terlalu sering dan banyak dapat mencetuskan risiko kesehatan pada masa mendatang karena:

  1. Jeroan Mengandung Racun

Banyak ahli mengatakan bahwa jeroan mengandung berbagai racun.

Hati atau liver dan ginjal hewan penuh dengan racun yang disaring dari darah. Beberapa kandungan racun dalam jeroan adalah merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium, selenium, dan sebagainya. Fungsi liver pada hewan sama dengan fungsi liver pada manusia

Di dalam liver akan mengendap racun-racun. Mengonsumsi hati sama saja dengan mengonsumsi racun.

Baca Juga: Segera Daftar! Kemenkes Buka Lowongan Kerja Tenaga Kesehatan dengan Tugas Khusus, Cek Posisi yang Dibutuhkan

  1. Menyebabkan Infeksi Parasit

Di dalam organ hewan juga terdapat berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan itu hidup.

Tidak ada yang tahu bagaimana hewan tersebut makan, dan tidak ada yang tahu juga apakah seekor hewan benar-benar terbebas dari parasit. Mengonsumsi jeroan akan meningkatkan risiko terkena infeksi yang diakibatkan oleh parasit di dalamnya.

Baca Juga: 34 PPPK Tenaga Kesehatan Pemkab Tegal Resmi Dilantik, Sekda Joko : Layani Masyarakat dengan Baik

  1. Kolesterol Tubuh Meningkat

Jeroan juga memiliki kadar lemak dan kolesterol tinggi. Rekomendasi asupan lemak dari WHO, yakni tidak lebih dari 30 persen dari asupan total energi per hari.

Ini setara dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, yakni sekitar 75 gram lemak bagi wanita dan 91 gram lemak bagi pria per hari.

  1. Penyakit jantung

Kadar kolesterol yang tinggi dalam jeroan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.

Ditambah lagi dengan kadar lemak jenuh yang tinggi dalam jeroan.

Keduanya dapat menempel, dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung lalu memicu penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Ternyata Ada 3 Manfaat Memaafkan Bagi Kesehatan Seseorang, Simak Penjelasannya

  1. Stroke

Tidak hanya penyakit jantung, risiko stroke juga meningkat dengan konsumsi jeroan karena penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di otak.

Mekanismenya hampir sama dengan penyumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung.

  1. Kelebihan Kadar Vitamin A

National Institutes of Health merekomendasikan batasan jumlah vitamin A yang aman untuk dikonsumsi per hari yakni tidak lebih dari 10.000 IU. Sementara, vitamin A yang terkandung dalam jeroan cukup tinggi. Sehingga jika dikonsumsi dalam waktu yang sering, maka vitamin A akan tertumpuk dalam tubuh dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Misalnya sakit kepala, mual, serta kerusakan hati.

  1. Asam Urat

Tingginya kadar purin yang terdapat dalam jeroan juga berisiko menyebabkan asam urat. Purin dimetabolisme oleh tubuh menjadi zat asam urat.

Asam urat dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. Jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkannya semua. Sehingga kelebihan asam urat dalam darah akan menumpuk pada jaringan tubuh seperti sendi, dan menyebabkan nyeri hebat.

Baca Juga: Ternyata Ada 3 Manfaat Memaafkan Bagi Kesehatan Seseorang, Simak Penjelasannya

  1. Sakit Pinggang, Encok, dan Rematik

Jeroan dapat menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini. Anda yang mengalami sakit pinggang atau encok dan rematik, sebaiknya tidak mengonsumsi jeroan karena dapat memperparah kondisi sakit yang diderita.

Kandungan purin yang tinggi dalam jeroan dapat menyebabkan penyakit tersebut.

  1. Gangguan Pencernaan

Salah satu jenis jeroan yaitu usus memiliki tekstur yang keras sehingga sulit dicerna. Usus juga mengandung banyak bakteri karena merupakan organ pencernaan. Proses pengolahan usus untuk dijadikan masakan yang mungkin kurang bersih, dapat menjadi penyebab nyeri perut bagian bawah.

  1. Sakit Kepala Belakang

Beberapa orang merasakan sakit kepala setelah mengonsumsi jeroan. Hal ini dapat diakibatkan oleh kandungan dalam jeroan itu sendiri. Jika sakit kepala tidak kunjung hilang bahkan setelah berhenti mengonsumsi jeroan, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya secara pasti.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan

Jeroan sebenarnya mengandung cukup banyak gizi yang dibutuhkan tubuh, namun jika terlalu sering mengonsumsinya akan membahayakan kesehatan karena tingginya kandungan kolesterol, lemak, purin, dan zat bahaya lainnya.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah