Sebanyak 9,77 Juta Orang di Indonesia Jadi Pengangguran

- 24 November 2020, 07:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja tentang Protokol Ketujuh Jasa Keuangan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020). Dilaksanakannya ratifikasi protokol ketujuh jasa keuangan AFAS maka pertumbuhan industri asuransi syariah Indonesia berpeluang untuk berkembang melalui peningkatan investasi dan persaingan serta memperluas akses pasar yang dikomitmenkan negara mitra ASEAN. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja tentang Protokol Ketujuh Jasa Keuangan ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020). Dilaksanakannya ratifikasi protokol ketujuh jasa keuangan AFAS maka pertumbuhan industri asuransi syariah Indonesia berpeluang untuk berkembang melalui peningkatan investasi dan persaingan serta memperluas akses pasar yang dikomitmenkan negara mitra ASEAN. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasar /PUSPA PERWITASARI/ANTARA FOTO


PORTAL BREBES - Angka pengangguran di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan belum pulihnya sektor ekonomi akibat pandemi covid-19. Untuk saat ini tercatat ada 9,77 juta orang menjadi pengangguran.

Selain disebabkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tingkat pengangguran melonjak akibat semakin kecilnya peluang kerja di masa pandemi ini. Ditambah lagi, angkatan kerja baru yang hingga kini belum bisa terserap ke dunia kerja.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Senin, 23 November 2020 menyebut, akibat pandemi Covid-19. Jumlah pengangguran meningkatan sebanyak 2,67 juta orang, dari 7,1 juta menjadi 9,77 juta orang, atau dari 5,23 persen ke 7,07 persen.

“Tingkat pengangguran ini, kalau kita lihat tambahan pengangguran akibat adanya Covid-19 adalah 2,67 juta orang,”tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Pengangguran Bertambah 2,67 Juta Orang, Sri Mulyani: Ini Tantangan yang Harus Kita Selesaikan". 

Baca Juga: Akibat Pandemi Pengiriman Paket Molor, Indonesia Rata-rata 3 Hari dan Malaysia Lebih Parah

Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa selama periode Agustus 2019 sampai Agustus 2020, juga terdapat tambahan angkatan kerja baru sebanyak 2,36 juta orang.

Kemudian terjadi penurunan sebanyak 0,31 juta lapangan kerja karena Covid-19. Indrawati merinci dari 29,12 juta angkatan kerja yang terdampak Covid-19, sebanyak 2,56 juta orang merupakan pengangguran.

Kemudian sebanyak 0,7 juta orang bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang sementara tidak bekerja, dan 24 juta orang bekerja tetapi dengan jam yang lebih rendah. “Jadi tentu ini akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka, ini tantangan yang harus kita selesaikan,” ujar Sri Mulyani Indrawati.

Dia menjelaskan bahwa bertambahnya jumlah pengangguran, berimplikasi pada berkurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang sebetulnya mencapai 10,96 persen. Tetapi dengan adanya bantuan sosial (Bansos), maka kurangnya tingkat kesejahteraan itu berkurang menjadi 9,69 persen.

Baca Juga: Simulasi Vaksinasi Covid-19 Berjalan Baik, Presiden Jokowi Minta Terus Dilakukan Secara Optimal

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah