Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, Warga Mulai Ungsikan Hewan Ternak

- 23 November 2020, 07:30 WIB
Warga membawa hewan ternak sapi di Tempat Penampungan Hewan Sapi, Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020). Warga lereng Gunung Merapi melakukan evakuasi hewan ternak milik mereka lebih awal agar lebih cepat proses evakuasi saat status Siaga Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.
Warga membawa hewan ternak sapi di Tempat Penampungan Hewan Sapi, Desa Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (13/11/2020). Warga lereng Gunung Merapi melakukan evakuasi hewan ternak milik mereka lebih awal agar lebih cepat proses evakuasi saat status Siaga Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO


PORTAL BREBES - Warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi mulai mengantisipasi kemungkinan terburuk kalau terjadi erupsi Gunung Merapi. Selain mengungsikan anggota keluarga, mereka juga mulai mengungsikan hewan peliharaannya ke sejumlah lokasi pengungsian.

Saat ini ratusan ternak warga sudah dievakuasi di beberapa lokasi, seperti di Dusun Singlar, Gading dan lain-lain. Namun ada pula yang diitipkan ke kerabat lainnya di Desa Balerante Klaten yang terletak berbatasan wilayahnya.

"Sapi-sapi disini milik warga Kalitengah Lor yang sudah diturunkan,"kata Hadi Suranto warga Desa Glagahrjo di kandang darurat, ditemui Minggu, 22 November 2020.

Untuk mencukupi kebutuhan pakan rumput, tambah dia, warga secara berkelompok menggunakan truk mencari pakan di hutan-hutan kemudian dibawa turun. "Cari rumputnya di atas kemudian diangkut mobil ke bawah, pagi sampai siang saja,"tuturnya seperti dikutip dari Portal Jogja.com.

Baca Juga: Kapolda Jateng : Warga Pengungsi Erupsi Gunung Merapi Dapatkan Jaminan Kesehatan

Karena tiga ekor ternak lainnya sudah dipindahkan ke kandang darurat, ia bersama pemilik sapi lainnya juga turut tidur dan berjaga di kandang. Hal itu dilakukan bergantian dengan anaknya.

"Gantian saja menjaga sapi di sini dengan anak saya. Kalau tidak jaga tidur di barak. Kalau jaga ya di sini bersama yang lain,"katanya. Menurutnya hal itu juga dilakukan agar sapi tenang karena dekat dengan pemilik. "Agar tidak stres karena sapi itu juga hapal siapa yang kasih rumput tiap hari,"tambahnya.

Seperti diketahui, Gunung Merapi sampai hari ini Minggu 22 November 2020 masih berstatus Siaga (level 3). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merekomendasikan dalam radius 5 kilometer dari puncak Merapi harus bersih dari berbagai aktivitas manusia.

Warga yang tinggal di dalam radius 5 kilometer dari puncak harus dievakuasi atau mengungsi. BPPTKG juga memprediksi jalur utama guguran lava mengarah ke hulu Kali Gendol. Tiga pedukuhan di Kecamatan Cangkringan, Sleman telah direkomendasikan oleh BPPTKG untuk tempat pengungsian.

Baca Juga: Merapi Erupsi, Balai Desa Disulap Jadi Barang Pengungsian

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Portal Jogja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x