Berkait Pelabelan Radikal Din Syamsudin, Habis GAR ITB Terbitlah KAPPAK ITB

- 15 Februari 2021, 21:38 WIB
Logo Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) dan Keluarga Alumni ITB Penegak Pancasila Antikomunis (KAPPAK). /Kolase surat rilis GAR ITB dan KAPPAK
Logo Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) dan Keluarga Alumni ITB Penegak Pancasila Antikomunis (KAPPAK). /Kolase surat rilis GAR ITB dan KAPPAK /

PORTAL BREBES - Pelaporan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) ITB agaknya tidak mendapat dukungan seluruh elemen alumni perguruan tinggi tersebut.

Terbukti, setelah pelabelan radikal terhadap Din Syamsudin banyak dibahas khalayak ramai, isu radikalisme yang dibangkitkan GAR ITB memunculkan perlawanan baru dari para alumni ITB sendiri.

Keluarga Alumni ITB Penegak Pancasila Antikomunis (KAPPAK), demikian nama kelompok yang menentang GAR ITB tersebut. Bahkan KAPPAK juga mengklaim mendapatkan dukungan dari 1.721 alumni ITB dengan 19 orang presidium.

Baca Juga: Kabar Gembira! BLT PIP Rp 1 Juta ke Siswa SD hingga SMA Cair Hari Ini. Cek Daftar Nama di pip.kemdikbud.go.id

Untuk itu KAPPAK mendesak, Rektorat dan Senat ITB untuk menindak tegas GAR ITB karena ikut campur dalam urusan internal ITB.

Berdasarkan rilis yang diterima pada Senin 15 Februari 2021, KAPPAK menyebut tindakan GAR ITB 'bukan mewakili alumni ITB secara dominan'.

"Justru masih sangat banyak alumni ITB yang bisa berpikir jernih, objektif, rasional, dan kritis namun tetap cinta almamater dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tulis KAPPAK dalam pernyataannya.

Baca Juga: Gagal Bunuh Diri dengan Menenggak Pestisida Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Rembang Tetap Bungkam

Dikutip PortalBrebes.Com dari Pikiran-Rakyat.Com pada artikel bertajuk, Desak Rektorat dan Senat ITB Tertibkan Dosen Anggota GAR ITB, KAPPAK: Rusak Kredibilitas ITB!, KAPPAK menuding GAR ITB 'telah bertindak tidak proporsional dan intoleran dengan melakukan framing radikal' terhadap Din Syamsuddin.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Pikiran-Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x