PORTAL BREBES - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar memprotes keras penjualan bukunya yang berjudul 'Jokowi Satrio Piningit Indonesia' di Bukalapak.
Musni memprotes karena menurutnya salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia tersebut telah menjual buku tersebut sejak Pilpres 2019 padahal dirinya tidak pernah menjual buku itu.
Protes soal penjualan buku karyanya itu disampaikan Musni Umar melalui akun Twitter @musniumar, Minggu 9 Mei 2021.
"Saya protes keras https://bukalapak.com yg jual buku saya sejak Pilpres 2019 berjudul "Jokowi Satrio Piningit Indonesia."," kata Musni Umar seperti dikutip PortalBrebes.Com dari @musniumar.
Padahal menurutnya, dirinya sama sekali tidak pernah menjual buku tersebut. "Ini kejahatan," tandasnya menambahkan.
Tentang buku tersebut, sebagaimana dilansir dari laman musniumar.wordpress.com, “Jokowi Satrio Piningit Indonesia” setebal 313 (xxiii + 290 hlm) karya Musni Umar diluncurkan pada 16 Juni 2016 di Megawati Institute.
Nama buku tersebut diilhami dari percakapan dirinya dengan Sabikis, seorang marhaen (wong cilik) di jalan raya Fatmawati, dekat pasar tradisional Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sabikis, menurut pengakuannya, lahir dan besar di Yogyakarta. Menurut dia, Jokowi memiliki ciri-ciri yang mirip dengan satrio piningit yang diceritakan oleh eyang kakung (kakek) dan eyang putri (nenek) di masa ia kecil.