Harga Beras dan Minyak Merangkak Naik, Fenomena Menjelang Ramadhan?

- 7 Februari 2023, 20:22 WIB
Harga Beras dan Minyak Merangkak Naik, Fenomena Menjelang Ramadhan?
Harga Beras dan Minyak Merangkak Naik, Fenomena Menjelang Ramadhan? /Pikiran Rakyat/

PORTAL BREBES - Baru-baru ini masyarakat Indonesia mengeluhkan tentang harga bahan pokok, khususnya pada kedua bahan penting ini.

Ya harga beras dan minyak saat ini tengah merangkak naik, kedua bahan ini adalah bahan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat indonesia. Karena makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi, dan juga mayoritas makanan yang kerap diolah adalah dengan cara teknik menggoreng.

Dikutip Portal Brebes dari Pikiran Rakyat, stok yang tersedia dari pemerintah terkait beras dan minyak justru melimpah.

Baca Juga: Arti Tema, Logo dan Link Twibbon Hari Pers Nasional, 9 Februari 2023

Belum lama juga, kelangkaan minyak goreng bersubsidi sempat langka atau sulit dicari di beberapa tempat. Hal ini tentunya berdampak kepada masyarakat Indonesia terutama pada kalangan menengah ke bawah, yang sudah terbiasa membeli minyak goreng bersubsidi.

Ketika masyarakat harus membeli minyak goreng premium, maka tentu ini menjadi sangat berat bagi mereka.

Namun, dikarenakan kebutuhan yang tinggi terhadap minyak goreng, tentunya masyarakat terpaksa untuk membeli minyak goreng yang tersedia di pasaran.

Baca Juga: Masih Dibuka Pendaftaran Kartu Prakerja, Berikut Caranya! Dapat Insentif Rp600 Ribu Rupiah

Dengan adanya kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan dua bahan ini, tentunya membuat masyarakat bergejolak.

Namun hal ini bertentangan dengan banyaknya stok beras dan minyak goreng dari pemerintah, alhasil spekulasi pun akhirnya bermunculan di masyarakat.

Salah satunya adalah ini merupakan fenomena yang biasa ketika menjelang bulan ramadhan tiba. Hal ini juga dipicu dari permintaan masyarakat yang sangat tinggi terhadap beras dan minyak goreng ketika bulan ramadhan tiba.

Baca Juga: Yeni, TKW Mesir Merupakan Saksi Kunci Kasus Pembunuhan Berantai Wowon cs Akan di Periksa Penyidik!

Ada juga spekulasi lain seperti adanya pihak yang tak bertanggung jawab melakukan penimbunan beras dan minyak.

Dikutip Portal Brebes dari Pikiran Rakyat, pemerintah mengakui bahwa saat ini sedang terjadi kenaikan harga beras dan juga minyak goreng.

Presiden Jokowi pun memerintahkan kepada menterinya yakni Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan, untuk melakukan pencegahan kenaikan beras dan minyak goreng.

Baca Juga: Cara Cek BLT Balita 2023 di cekbansos.kemensos.go.id, Besaran Bantuan Sebesar Rp3 Juta dalam Setahun!

Zulkifli Hasan pun juga diminta untuk mengupayakan kestabilan harga beras dan minyak.

Kementerian Perdagangan juga terus berusaha untuk mengendalikan harga beras dan minyak agar stabil dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Dia juga mengungkapkan jika saat ini permintaan dari masyarakat sedang tinggi, akibat dari beralihnya penggunaan minyak premium ke minyak bersubsidi.

Berbagai upaya dilakukan, termasuk meningkatkan stok minyak goreng. Yang mana sebelumnya stok pasaran awal yaitu sebanyak 300 ton, kini akan ditingkatkan menjadi 450 ton. Pihaknya juga akan menambah pasokan bahan baku minyak goreng kepada perusahaan crude oil palm (COP).

Untuk kenaikan harga beras, Bulog memasok beras kualitas premium ke pasar tradisional. Yang mana hal ini malah dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikan harga beras karena keunggulan dari kualitasnya.

Baca Juga: Sejarah dan Makna Peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari

Pasalnya, Bulog membandrol harga Rp.8.300 per kilogram dan pedagang menjual beras yang seharusnya Rp.9.540 per kilogram, malah menjadi di atas Rp.10.000 per kilogram.

Keadaan ini tentu sudah dikondisikan oleh Bulog, diketahui nantinya Bulog akan memasok beras ke pedagang tanpa perantara.

Bulog juga nantinya akan kembali menyalurkan beras pada 16 Februari sebanyak 300.000 ton. Hal ini dilakukan sebagai supaya harga beras tidak akan melambung dan stabil di masyarakat.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Lebih Unggul Dari Prabowo dan Anies, Survei Indometer: Kokoh Peringkat Pertama

Memang sejatinya kondisi di lapangan saat ini tengah sulit untuk mencari minyak yang bersubsidi, seperti dikemukakan pedagang di Pasar Kiaracondong, untuk minyak bersubsidi stok yang ada memang terbatas.

Kondisi ini juga terjadi dengan beras, beberapa pedagang mengaku tidak mengetahui kenapa adanya kenaikan beras tersebut. Hal ini dikarenakan pedagang sudah mendapat harga yang tinggi sebelumnya, alhasil mereka juga menaikan harga beras ke konsumen.

Disclaimer : Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul "Harga Beras dan Minyak Naik Saat Pemerintah Menunjukkan Data Stok Melimpah".***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x