Oknum BKD Jakarta Selatan Dilaporkan ke Polisi, Diduga Tipu Dana Calon KKI Senilai Rp1 Miliar

- 8 Juli 2023, 19:14 WIB
WS Laoli melaporkan oknum pegawai BKD Jakarta Selatan terkait dugaan penipuan kepada calon KKI.
WS Laoli melaporkan oknum pegawai BKD Jakarta Selatan terkait dugaan penipuan kepada calon KKI. /dok. FWJ Indonesia/

Sementara Laoli ketika ditemui wartawan di kantor Dishub DKI Jakarta pada 29 Juni 2023 lalu menyebut Hariyati telah melakukan banyak kebohongan dan membuat laporan palsu terhadap dirinya.

"Saya katakan bahwa Hariyati adalah oknum PNS yang sangat merusak citra Pemerintahan Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan. Dia telah banyak memberikan janji - janji kepada 18 orang calon KKI atau PJLP termasuk 3 CPNS dengan angka variasi masing - masing diatas Rp 40 jt. "Ucap Laoli.

Bahkan Laoli menyebut tuduhan yang dilakukan Hariyati terhadap dirinya dan adik kandungnya Sadarman Laoli sangat tidak mendasar dan mengada - ngada.

"Kejadian pengembalian uang sebesar 40 jt di Soto Kudus yang beralamat di Jalan Tebet Raya, No.10 RT 001/02 Kel. Tebet Barat, Kec. Tebet Jaksel pada tanggal 7 Maret 2023 dibilangnya saya bersama adik saya memeras Hariyati. Saya tegaskan itu tidak benar. "Ungkapnya.

Laoli menjelaskan, uang 40 jt itu adalah uang yang pada tanggal 15 September 2021 lalu adalah uang permintaan dari Hariyati sebagai syarat memasukan orang menjadi KKI atau PJLP.

"Wajarkan jika uang itu saya minta kembali, karena yang transfer bulan September 2021 lalu itu kan saya. Buktinya ada kok, bahkan ada saksi Eka Kurniawan dan Mayang pada saat Hariyati mengembalikan uang itu. Kok malah saya dilaporkan ke Polres Metro Jaksel atas tuduhan pemerasan. Lucu saja kok penyidik bisa ya menerima laporan Hariyati yang tidak memenuhi cukup bukti. "Rinci Laoli.

Terkait hal itu, Laoli juga membantah laporan Hariyati ke Polres Metro Jaksel terhadap Sadarman Laoli. Dia menegaskan bahwa Sadarman yang merupakan adik kandung WS Laoli tidak pernah ada di lokasi Soto Kudus Tebet Barat Jaksel seperti yang dituduhkan Hariyati.

"Perlu dibuktikan itu kalau Sadarman Laoli tidak pernah ada di Soto Kudus Tebet Barat pada tanggal 7 Maret 2023. Jadi saya meminta penyidik Polres Metro Jaksel yang menerima serta menangani perkara ini harus memahami betul peristiwa yang terjadi dan segera meng SP3 kan laporan Hariyati terhadap diri saya serta adik kandung saya Sadarman Laoli. "Pinta WS Laoli.

Terpisah, ketika dikonfirmasi pada tanggal 30 Juni 2023 oleh wartawan melalui pesan whatsapp pribadi Haryati yang diketahui bekerja sebagai PNS BKD Walikota Jaksel tidak merespon sama sekali. Bahkan Hariyati telah memblockir pesan whatsapp pribadinya.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah