Lagi Viral! Gangguan Mental Erotomania, Merasa di Cintai Padahal Enggak!

8 Januari 2024, 22:15 WIB
Berkumpullah Dalam Muara Rasa, Dua Puisi Patah Hati dan Kamu Tidak Sendiri Merayakan Duka Cita yang Pelik /freepik/

PORTAL BREBES - Erotomania adalah gangguan mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain sedang jatuh cinta padanya, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.

 

Gangguan ini bisa berhubungan dengan kondisi seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan skizoafektif, depresi, dan gangguan kepribadian.

Baca Juga: Para Wanita Single di Singapura Lebih Memilih Freezing Egg, daripada Nikah Muda!

Gejala erotomania seringkali disertai dengan psikosis, seperti delusi yang makin parah secara tiba-tiba.

 

Tanpa penanganan yang tepat, erotomania dapat berujung pada perilaku menguntit, pelecehan, dan kekerasan.

 

Menurut Alodokter, erotomania lebih banyak dialami oleh wanita, tetapi tidak tidak mungkin dialami juga oleh pria.

 

Penyebab pasti erotomania belum diketahui, namun kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik, psikologis, gaya hidup, dan faktor lingkungan.

 

Penyakit otak seperti tumor otak atau penyakit Alzheimer juga dapat menjadi penyebab gejala erotomania.

 

PramborsFM menyebutkan bahwa penderita erotomania bahkan bisa menjadi stalker dan melakukan tindakan kekerasan.

Baca Juga: Singapura Melanggar Penggunaan Vape! Pelanggar akan di Kenakan Denda Sebesar Rp 23 Juta

Erotomania dapat terjadi sebagai cara seseorang untuk mengatasi perasaan tidak berdaya atau kurangnya kontrol atas kehidupannya.

 

Dalam penanganan erotomania, diperlukan pendekatan yang komprehensif melalui psikoterapi dan terapi obat.

 

Psikoterapi dapat membantu penderita untuk memahami dan mengelola gejala erotomania, sementara terapi obat dapat digunakan untuk mengurangi gejala psikosis yang sering menyertai erotomania.

 

Dengan adanya informasi yang berkembang di media sosial, penting untuk mendekati topik ini dengan kehati-hatian dan empati.

 

Penderita gangguan mental memerlukan dukungan dan perawatan yang tepat dari tenaga medis dan lingkungan sekitarnya.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler