Asal Usul Kue Keranjang atau Nian Gao dan Dodol Cina, Erat Kaitanya dengan Perayaan Imlek

13 Januari 2023, 09:17 WIB
Ilustrasi makna kue keranjang, kue khas Imlek. /Instagram.com/@fangling8

PORTAL BREBES - Setiap perayaan Imlek ada hal yang selalu diingat, kue keranjang.

Kue keranjang juga disebut sebagai kue Nian Gao. Selain itu ada juga yang menyebut sebagai dodol cina.

Asal usul kue keranjang erat kaitanya dengan perayaan Imlek. Kuliner tersebut wajib ada di perayaan tersebut.

Baca Juga: Resep Rahasia Cara Bikin Kue Keranjang Enak untuk Rayakan Imlek

Asal usul kue keranjang juga memiliki kaitan dengan mitos serta legenda masyarakat China.

Kue keranjang memang mirip dengan dodok ketan, sehingga sebagaian daerah menyebut kue keranjang dengan sebutan dodol cina.

Hal ini karena kue keranjang menggunakan bahan dasar tepung ketan yang dicampur dengan gula sehingga menghasilkan cita rasa manis dan enak.

Penamaan kue kerankang mungkin karena kue tersebut banyak disajikan di sebuah wadah yang memiliki bentuk seperti keranjang.

Bagi masyarakat tonghoa, kue keranjang dibuat untuk sesaji saat sembahyang kepada para leluhur mereka.

Biasanya mereka memberi sesaji tujuh hari sebelum puncak perayaan Imlek berlangsung.

Kue yang dijadikan sesaji tersebut tidak boleh dimakan sebelum Cap Go Meh.

Cap Go Meh merupakan perayaan hari ke-15 tahun baru Imlek yang biasanya dilakuka dengan pesta lampion.

Penamaan Cap Go Meh di setiap negara berbeda-beda. Secara internasional Cap Go Meh dinamakan Lantern Festival atau Festival Lentera (Lampion).

Sedangkan di China sendiri, Cap Go Meh disebut sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.

Baca Juga: Ketik cekbansos.kemensos.go.id dan Siapkan KTP, Cek Nama Penerima PKH Tahap 1 2023

Jadi, penamaan Cap Go Meh yang merupakan perayaan hari ke-15 Imlek hanya ada di Indonesia.

Sejarah Kue Keranjang

Kue kerangjang memiliki sejarah legenda yang telah dipercaya selama bertahun-tahun oleh masyarakat Tionghoa.

Konon, pada zaman dahulu ada sebuah desa di China dengan nama Desa Nian.

Tidak jauh dari desa tersebut terdapat sebuah gua yang ternyata dihuni oleh raksasa bernama Nian.

Warga di desa tersebut merasa ketakutan hinggai mengakibatkan tidak berani keluar rumah.

Hal tersebut karena raksasa yang tinggal di gua mencari mangsa dan masuk ke dalam desa.

Keluarnya raksasa tersebut untuk mencari makan setelah dirinya merasa lapar.

Warga yang ketakutan, tidak berani keluar rumah. Disisi lain, warga tidak tahu cara untuk mengusir raksasa yang meresahkan tersebut.

Seorang warga desa bernama Gao memiliki ide untuk mengusir raksasa yang sering mencari mangsa di desanya itu.

Gao kemudian membuat kue dengan bahan sederhana yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah.

Baca Juga: Diberitakan Tidak Benar, Kades Winduaji Bantah Berita Salah Satu Media Online yang Dinilai Terkesan Tendensius

Setelah matang, kue tersebut kemudian diletakan di depan pintu rumahnya dengan harapan kue itu ditemukan oleh raksasa.

Benar saja, saat raksasa muncul, kue yang diletakan di depan rumah ditemukan oleh raksasa itu.

Raksasa itu pensaran dengan kue tersebut yang sebelumnya tidak dijumpai dan dirasakan sebelumnya.

Karena merasa penasaran, raksasa itu bernama Nian itu kemudian memakan kue yang dibuat oleh Gao tadi.

Setelah dimakan, ternyata rasanya enek dan disukai.Gaopun membawa kue kerangjang tersebut ke dalam goa tempat dirinya tinggal.

Untuk menghormati warga bernama Gao, masyarakat kemudian membuat kue keranjang setiap merayakan Imlek.***

Editor: Yudhi Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler