Inilah Kisah Sejarah Desa Pageruyung Kendal Jawa Tengah, Asal Usul Pager dan Tanaman Ruyung

28 Maret 2023, 08:30 WIB
inilah asal usul Desa Pageruyung Kendal Jawa Tengah /pageruyung.kendalkab.go.id/

PORTAL BREBES – Desa Pegeruyung merupakan salah satu desa di Kabupaten Kendal Jawa Tengah yang secara geologis merupakan wilayah yang dilewati Patahan Kendal Sub Basin berupa jurang terjal dengan ketinggian bervariasi.

Hal tersebut dapat dilihat lantaran terbentuknya beberapa air terjun diwilayah Kendal seperti Curug Lanang dan Curug Sabit yang ada diwilayah Desa Pageruyung Kendal Jawa Tengah.

Dilansir dari laman resmi Pemdes Pageruyung, Kemungkinan besar ketika jaman pra-sejarah Wilayah Desa Pageruyung masih berupa hutan belantara yang dihuni beraneka macam satwa liar baik yang karnifora maupun herbifora.

Baca Juga: Sejarah Makam Syekh Maulana Syamsudin, Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Pemalang

Sampai saat ini tidak ditemukan sisa-sisa peradaban manusia purba maupun pra-sejarah di Wilayah Pageruyung.

Jaman Kerajaan Hindu-Budha

Secara teritorial wilayah Desa Pageruyung, pada masa awal Hindu-Budha merupakan Wilayah Kerajaan Medhang walau tidak ditemukan jejak arkeologis di Wilayah Desa Pageruyung yang merujuk pada keberadaan pemukiman atau komunitas masyarakat yang pernah menempati wilayah ini.

Ketika Jaman Majapahit  wilayah Desa Pageruyung termasuk dalam wilayah ujung barat yang termasuk dalam wilayah Kadipaten Demak berbatasan dengan Wilayah Kerajaan Sunda Galuh.

Tidak juga ditemukan sisa arkeologis bekas peradaban maupun pemukiman yang merujuk pada keberadaan permukiman yang terkait dengan Jaman Majapahit.

Baca Juga: Begini Sekilas Desa Kebandingan Tegal Beserta Pemimpin Desa Dari Masa ke Masa, Mulai Tahun 1921 Hingga 2025

Jaman Kesultanan Islam

Ketika Majapahit Runtuh pada tahun 1527 dan Berdiri Kesultanan Demak maka wilayah Desa Pageruyung menjadi bagian dari Kesultanan Demak.

Namun sampai saat ini belum juga ditemukan sisa arkeologis yang dapat membuktikan keberadaan permukiman maupun komunitas masyarakat yang merujuk pada masa berdirinya Kesultanan Demak.

Baca Juga: Sejarah Desa Linggapura Kecamatan Tonjong Brebes, Kisah Pertemuan 2 Ulama yang lolos dari Kejaran Belanda

Kesultanan Mataram (Masa Sultan Agung)

Ketika Kesultanan Demak sudah bergeser dan berubah menjadi Kesultanan Mataram, di daerah Kendal mulai muncul permukiman yang di dirikan oleh Tumenggung Bahurekso, kemungkinan pemukiman itu meluas hingga Wilayah Desa Pageruyung.

Bila dilihat dari Peta Kerajaan Mataram diatas, maka dapat dilihat garis merah yang memperlihatkan alur perjalanan Pasukan Sultan Agung dalam Ekspansi menyerang Batavia, yang memungkinkan diantara ribuan pasukan yang dibawa Sultan Agung juga mulai mendirikan permukiman di wilayah-wilayah penyangga Kadipaten Kendal.

Baca Juga: Sekilas Profil Desa Kalijurang Tonjong Brebes, Sebuah Desa yang Memiliki Banyak Dinasti dan Benda Bersejarah

Jaman VOC dan Pemerintah Hindia Belanda

Kemungkinan terbesar mulai berdirinya komunitas masyarakat di Wilayah Desa Pageruyung adalah setelah dibangunnya Jalan Raya Pos pada tahun 1808 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Herman Willem Daendels .

Wilayah Weleri merupakan salah satu Kota yang dilalui oleh Jalan Pos tersebut.

Pembukaan Wilayah Desa Pageruyung menurut cerita leluhur dimulai tahun 1860–an dengan dimulainya babat alas oleh seorang tokoh yang bernama Mbah Gandem bersama istrinya (dimakamkan di Pesarean Dukuh Montong).

Baca Juga: Legenda Nyai Bagelen di Kabupaten Purworejo, Mitos Pantangan Untuk Tanam Kedelai dan Pelihara Lembu

Tokoh kedua adalah Mbah Mangi dan istri (dimakamkan di Pesarean Gogo Gunung Jambon), sedangkan tokoh ketiga adalah Mbah Kiring (dimakam di Pesarean Cikalan Dukuh Ngasem).

Sebagaimana kebanyakan orang jawa pada masa itu ketiga tokoh tersebut adalah tokoh yang mempunyai kesaktian dan daya linuwih dalam olah kanuragan (batin).

Mereka memberanikan diri memasuki wilayah Desa Pageruyung yang terkenal sangat angker (wingit).

Baca Juga: 4 Wisata Religi di Kabupaten Purworejo, Ada Petilasan Nyai Bagelen di Wilayah Pelopor Bidang Pendidikan

Salah satunya tokoh yang paling berani yakni Mbah Kiring yang paling berperan dalam pembentukan Desa Pageruyung.

Hal tersebut dikarenakan dia yang menanam pohon ruyung (Bahasa Jawa) disekitar wilayah Desa Pageruyung sebagai pager (Bahasa Jawa) dari gempuran maupun serangan dari Kolonial Belanda.

Sehingga, sehingga mengakibatkan amannya wilayah tersebut dari serangan–serangan kolonial Belanda dan dia memberi nama Desa ini adalah Desa Pageruyung sebagai kata Pagar dan Ruyung.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Galuh Timur Tonjong Brebes, Namanya Diambil dari Seorang Putri Kerajaan Sumedang

Dari ketiga tokoh tersebut telah berkembang mulai dari anak dan cucu yang hingga saat ini tinggal di wilayah Desa Pageruyung.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler