Mengulas Sejarah Desa Serang Kejajar Wonosobo, Memiliki Dua Versi Berbeda, Begini Ceritaya

6 Desember 2023, 19:15 WIB
potret warga Desa Serang Wonosobo /Doc Pemdes Serang/

PORTAL BREBES – Desa Serang merupakan salah satu desa di Kabupaten Wonosobo yang terletak di Kecamatan Kejajar.

Seperti Desa yang lainnya, Desa Serang juga memiliki sejarah yang bisa diketahui. Dimana, berdirinya sejarah desa tersebut memiliki dua versi. Namun, hingga sekarang, belum diketahui secara pasti bukti dari berdirinya Desa Serang.

Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laman Pemdes Serang, berdirinya Desa Serang versi pertama yakni pada saat perang dunia kedua. Dimana, desa tersebut digunakan untuk tempat persembunyian para tentara.

Baca Juga: Simaklah! Asal Usul Berdirinya Desa Sembungan Wonosobo, Desa yang Diprakarsai oleh Syeh Adam Sari?

wilayah ini sangat tersembunyi karena daerah yang sangat rimbun dengan pepohonannya dan satu satunya desa di Kecamatan Kejajar yang tidak bisa dilihat dari udara, apabila dilihat dari atas, desa ini hanya kelihatan seperti hutan biasa dan tidak kelihatan perkampungan.

Desa Serang dulu juga digunakan sebagai pijakan Serangan Bala tentara, apabila terjadi Serangan dari Belanda di Daerah Kejajar, dan Tambi. Disitulah Tentara berangkat mulai menyerang Belanda, makanya Desa ini di sebut desa “Serang”.

Artinya desa dimana desa tersebut digunakan untuk mulai peperangan atau mulai menyerang.Pendiri Desa Serang adalah anak  pertama dari Sunan “Geseng” yang bernama “ Singojoyo “ dia adalah seorang bangsawan yang juga penyebar agama Islam di daerah ini.

Baca Juga: Menguak Sejarah Desa Tieng Wonosobo, Desa yang Diperkirakan Berdiri pada 1783?

Kemudian, Desa Serang versi kedua yakni diambil dari nama ratu Nyi Ageng Serang atau Raden Ayu Serang yang konon kabarnya ratu tersebut merupakan salah satu canggah Pangeran Diponegoro. Di tahun 1825, diketahui Ratu tersebut pernah singgah dan menetap di Desa Serang.

Namun, hal ini belumlah pasti, karena masih belum ada bukti yang menunjukan keberadaan Ratu tersebut.

Sebagai petilasan wafatnya Ratu Ny Ageng Serang  di Desa Serang ini ada makam yang menyendiri ( terpisah dengan kuburan umum ) sampai sekarang masih utuh dan masih dikenal namanya sebagai  “Makam Ny Ageng Serang “ dan kini makam tersebut oleh warga masyarakat dianggap masih kramat , dan masih di kunjungi warga dari luar Daerah.

Baca Juga: Menguak Sejarah Desa Maron Wonosobo, Desa yang Diperkirakan Berdiri Sejak Tahun 1910?

Karena Ke-keramat-an makam tersebut maka dikenal oleh masyarakat umum adalah makam Serang, sehingga desa ini dikenal dan disebut Desa Serang.

Sejarah Singkat Kabupaten Wonosobo

Sejarah Kabupaten Wonosobo juga berkaitan erat dengan masa perang Diponegoro. Di rentang tahun 1825-1830, wilayah Wonosobo menjadi salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Pangeran Diponegoro.

Bersama Imam Misbach, atau dikenal pula dengan nama Tumenggung Kertosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, dan Gajah Permodo, Kyai Muhammad Ngarpah berjuang melawan pendudukan Belanda di wilayah Wonosobo. Dalam sebuah pertempuran, Kyai Muhammad Ngarpah berhasil meraih kemenangan pertama, sehingga kemudian diberikan gelar Tumenggung Setjonegoro.

Tumenggung Setjonegoro, yang mengawali kekuasaannya berada di Ledok, Selomerto kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Kota Wonosobo sekarang, setelah menjadi Bupati pertama Wonosobo. Pemindahan pusat pemerintahan tersebut, setelah dikaji oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada (UGM) bersama Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), para sesepuh dan beberapa tokoh, termasuk pimpinan dewan perwakilan rakyat, dalam sebuah seminar, pada 28 April 1994, kemudian diyakini terjadi pada tanggal 24 Juli 1825. Tanggal 24 Juli itu pula, yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler