Pada malam harinya diadakan tarian pertama Dewi Retnosari Dumeling dan didampingi oleh nyonya Emdamg beserta paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu tentang sintren.
Pertama-tama Dewi retnosari Dumeling berpakaian biasa dan diikat dengan tali kemudian dikurung dalam kurungan yang sudah diberi penutup dari kain.
Setelah kurungan dibuka sintren sudah berpakaian rapih dan cantik tanpa ikatan tali mulai saat itu berita tentang tarian sintren oleh Dewi Retnosari Dumeling menyebar ke berbagai pelosok dan perkampungan sekitarnya.
Setelah menjadi sintren Paripurna Dewi Retnosari Dumeling sudah menjadi Ronggeng yang selalu didampingi oleh Gendrasari dan Rantangsari dengan cara wuwungan.
Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Slatri, Sebuah Desa di Kecamatan Larangan Brebes
Ronggeng Dewi Retnosari Dumeling adalah Ronggeng kharismatik dan juga paranormal karena mempunyai banyak kelebihan maka banyak orang-orang disekitarnya yang berdatangan ingin diobati penyakitnya, Penglaris dagangan, Gadis Atau Janda yang ingin mendapatkan jodohnya dan sebagainya.
Disamping penari Dewi Ratnasari Dumeling gemar menolong orang-orang yang sakit untuk diobati maka terkenal lah Dewi Retnosari Dumeling sebagai Ronggeng dukun.
Oleh karena itu Bupati Puspanegara sering berkunjung untuk berkonsultasi kepada Ki Lurah Wanatawang sambil Tayuban.
Baca Juga: Sekilas Sejarah Pabrik Gula, Metikan dan Mbesaran Hingga Pengantin Tebu Jatibarang Brebes
Lama kelamaan Bupati Puspanegara jatuh hati kepada Dewi retnosari Dumeling dan sebaliknya.