Waktu terus berlalu, Sangkuriang tumbuh dewasa dan tampan hingga berani. Bahkan, ia juga memiliki ilmu kesaktian yang berhasil ia dapatkan lantaran belajar dari gurunya.
Kemudian, suatu ketika ia juga bertemu dengan seorang wanita yang mempesona hingga Sangkuriang tertarik dan jatuh cinta kepadanya. Ternyata wanita tersebut adalah Dayang Sumbi yang merupakan ibu kandungnya.
Sangkuriang pun tidak tahu, wanita tersebut adalah ibu kandungnya. Namun, menjelang hari pernikahan mereka, Dayang Sumbi akhirnya sedikit tahu mengenai Sangkuriang lantaran diwajahnya seperti ada bekas luka yang dipukul olehnya.
Baca Juga: Asal Usul Desa Sumingkir, Awal Cerita dari Kakak Beradik yang Tinggal di Balamoa
Dengan perasaan itu, Dayang Sumbi akhirnya memiliki rencana untuk menggagalkan pernikahan itu dengan memberikan syarat kepada Sangkuriang yakni membendung Sungai Citarum dan membuatkan sampan yang besar kepadanya.
Dua syarat ini harus Sangkuriang selesaikan sebelum Fajar tiba.
Sangkuriang pun menyanggupinya, dengan cara meminta pertolongan makhluk gaib ia tak segan menyelesaikan tugas yang diberikan olehnya.
Baca Juga: Begini Asal Usul Desa Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Simak Beserta Pimpinan Desa
Namun, Dayang Sumbi rupanya khawatir saat menjelang subuh Sangkuriang akan berhasil menyelesaikan tugasnya, yang kemudian Dayang Sumbi meminta perempuan di desa untuk menumbuk padi hingga ayam jago pun berkukuruyuk.
Karena perasaan kesal, makhluk gaib pun ketakutan karena akan menjelang subuh, akhirnya Sangkuriang marah hingga menjebol tanggul yang telah hampir ia selesai dibuatnya.