Berikut Asal Usul Berdirinya Desa Blederan Wonosobo, Tempat Menyusun Strategi Perang?

- 4 Desember 2023, 18:15 WIB
potret lama desa Blederan
potret lama desa Blederan /blederan-mojotengah.wonosobokab.go.id/

PORTAL BREBES - Berikut ini asal usul berdirinya Desa Blederan yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.

Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laman Pemdes Blederan, desa ini pertama kali dipimpin oleh seorang lurah dari Yogyakarta.

Kendati belum diketahui berdirinya Desa Blederan, dari cerita rakyat menyebutkan bhawa awalnya Desa Blederan masuk di wilayah Kecamatan Garung pada 1935.

Baca Juga: Sejarah Medusa Mitologi Yunani, Dewi Cantik yang di Kutuk Menjadi Ular!

Di ceritakan pula bahwa Desa Blederan pada awalnya merupakan tempat musyawarah untuk menyusun strategi perang dan sebagai tempat untuk berlaga/perang adalah di Dusun Klesman.

Desa Blederan berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya, diperkirakan berdiri setelah terjadi perang Diponegoro melawan Belanda dan sebelum Indonesia merdeka tahun 1945, hal ini berdasar dari cerita bahwa Lurah pertama di Desa Blederan di ketahui tahun 1912.

Sejarah ini ditulis berdasarkan cerita secara turun temurun, dan salah satu narasumber yang menjadi rujukan penulisan sejarah Desa Blederan adalah mantan Bau/Kadus Dusun Blederan periode 1972 – 2005 yaitu Bapak Bahrudin yang lahir di Wonosobo pada tanggal 5 April 1930, yang menceritakan sejarah Desa Blederan kepada Sekdes Blederan periode sekarang yaitu Bapak Masrukhin.

Baca Juga: Asal Usul Berdirinya Desa Kaseneng Wonosobo, Didirikan oleh Seorang Prajurit Pengikut dari Pangean Diponegoro?

Sejarah Singkat Kabupaten Wonosobo

Sejarah berdirinya Kabupaten Wonosobo tidak dapat dilepaskan dari kisah tiga pengembara, yang masuk ke wilayah ini pada awal abad 17 lalu. Ketiga orang itu, Kyai Kolodete, Kyai Karim, dan Kyai Walik, kemudian berpisah dan menempati tiga wilayah berbeda. Kyai Kolodete membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo. Dari ketiga orang itu pula, muncuk anak keturunan yang di kelak kemudian hari menjadi para penguasa di seputar Wonosobo.

Seperti salah seorang cucu Kyai Karim, yang sering juga disebut Ki Singowedono. Setelah mendapat hadiah dari Keraton Mataram, berupa sebuah wilayah di Selomerto, Ki Singowedono kemudian bergelar Tumenggung Jogonegoro. Jejak Tumenggung Jogonegoro dapat ditemukan di makamnya, di Desa Pakuncen, Selomerto.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x