Wisata Halal, Peneliti LIPI : Indonesia Perlu Belajar ke Negara Minoritas Muslim Seperti Taiwan

27 November 2020, 23:55 WIB
ILUSTRASI wisata halal.*/DOK. KABAR BANTEN /

 

PORTAL BREBES-  Indonesia menurut Peneliti Lembaga Ilimu Pengetahuan Indonesia (LIPI), masih perlu belajar lagi soal industri wisata halal terutama dari Malaysia, bahkan dari negara dengan minoritas muslim seperti Taiwan.

"Secara paralel pemangku kepentingan kita agar bisa berpartisipasi pada pembangunan wisata halal. Orang Malaysia misalnya banyak direkrut Taiwan untuk berbagi pengetahuan soal wisata halal kepada mereka," kata Peneliti LIPI Rita Pawestri Setyaningsih dalam webinar Prospek Wisata Halal bagi Indonesia: Pengalaman dari Taiwan seperti yang dikutip Portal Brebes.Com  dari laman Berita KBB, berjudul ‘Belajar Wisata Halal Ke Taiwan ? Kenapa Tidak, Ini Kata LIPI’, Jumat (27/11/2020)

Baca Juga: Polda Jateng Terjunkan 14 Ribu Personel Amankan Pilkada Serentak

Dia mengatakan para pemangku kepentingan di Indonesia sebaiknya dapat menyatukan visi untuk bisa mendorong pertumbuhan wisata halal sehingga peluang bisnis tidak justru direbut oleh negara lain, bahkan negara minoritas muslim.

Rita mencontohkan Taiwan secara nyata dalam beberapa tahun terakhir mampu membangun wisata halal yaitu sebuah industri di dunia pariwisata yang ramah terhadap muslim.

Baca Juga: Seoal Kondisi Kesehatan, Ahli Epidemologi UI : Rizieq Shihab Seharusnya Terbuka ke Publik

Menurut dia, Global Muslim Travel Index (GMTI) dari Crescent Rating-Mastercard merilis di antara 130 tujuan non-Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di seluruh dunia, rangking Taiwan sebagai tujuan tempat tujuan wisata ramah muslim melejit.

Pada 2015, Taiwan berada di urutan 10 dan menjadi peringkat tiga pada 2019 di bawah Inggris Raya dan Jepang. “Upaya yang dilakukan Taiwan ini, telah menunjukkan hasil yang signifikan," katanya.

Baca Juga: Kadiv Humas Polri : Baliho Bergambar Habib Rizieq Langgar Perda dan Mengandung Unsur Provokasi

Ia mengatakan terdapat keseriusan dari Taiwan membangun industri wisata halalnya karena melihat pasar yang besar dari kalangan muslim agar mengunjungi negara tersebut.

Rita menyebutkan ada dua fokus utama dalam pengembangan pariwisata halal di Taiwan, yaitu sertifikasi halal untuk restoran dan hotel serta menciptakan lingkungan yang lebih ramah muslim.

Baca Juga: Abai Tak Bermasker, Wisatawan Berkunjung ke Yogyakarta Bisa Dikenai Sanksi Sosial

Taiwan, kata dia, mengeluarkan lima jenis klasifikasi halal, antara lain restoran halal, restoran ramah muslim, akomodasi ramah muslim, dapur halal dan pemandu wisata ramah muslim.

"Banyak hal berbau muslim. Di Taiwan pemerintahnya mendukung dan mempromosikan wisata halal. Halal ini tidak hanya soal makanan dan minuman tetapi banyak hal yang bercampur pada kehidupan kita sehari-hari," kata dia.

Baca Juga: Polres Subang Bekuk Dua Pelaku Curas Spesialis Jalur Pantura

“Mereka kemudian mengembangkan Wisata Ramah Muslim atau lebih dikenal dengan Wisata Halal untuk menarik wisatawan muslim sebanyak-banyaknya ke dalam negeri. Pemerintah Taiwan terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi umat Muslim," tuturnya. ***

Editor: Eko Saputra

Sumber: Berita KBB

Tags

Terkini

Terpopuler