Domba Sakub, Produk Unggulan di Kabupaten Brebes yang Perlu Dikembangkan Agar Tidak Punah

11 September 2023, 13:20 WIB
Domba Sakub khas Brebes /Portal Brebes/

PORTAL BREBES - Selain dikenal sebagai kota penghasil bawang terbesar dan telur asin di Indonesia, ternyata Kabupaten Brebes memiliki produk unggulan lain berupa Domba Sakub.

Domba Sakub merupakan salah satu hewan khas yang asli dari Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.

Menurut, Ketua Tim Peneliti Domba Sakub dari Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta, dr Parjono, hewan ini merupakan komoditas unggulan ternak yang perlu dikembang luaskan agar tidak segera punah. Terlebih, Domba Sakub telah ditetapkan rumpunnya sendiri dan masuk kedalam Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) ternak sejak Desember 2022.

Baca Juga: Salurkan Bantuan Air Bersih di Tiga Desa Terdampak Kekeringan, Bupati Tegal Minta Manfaatkan Ini

“Kami ingin mendapatkan masukan dari seluruh pihak yang terlibat atau Stakeholder perternakan Domba Sakub,” ujarnya saat menjadi narasumber FGD di Grand Dian Hotel Brebes melalui pernyataan resmi Kominfo Kabupaten Brebes, Kamis 7 September 2023 kemarin.

Dikatakan, para pelaku usaha ternak yakni mulai dari perternak, pedagang, pengusaha makanan dan sebagainnya mempunyai kepentingan yang sama untuk melestarikan dan meningkatkan mutu domba Sakub. Termasuk juga pemerintah mulai dari kepala desa, camat, bupati, dinas peternakan di tingkat kabupaten, provinsi maupun kementerian.

“Jadi, bersama-sama memiliki kepentingan dan perlu berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana sistem produksi domba sakub yang terbaik, mendesain sistem kerja terbaik,” ungkap Panjono.

Baca Juga: Luar Biasa Sigap! Saat Ada Aduan Gerombolan Meresahkan, Personil Polres Tegal Langsung Terjun dan Cek Lokasi

Sehingga, produksi Domba Sakub ini bisa berkelanjutan tidak hanya berhenti sampe disini masih terus bisa berkembang secara berkelanjutan.  Atau lebih mudahnya menguntungkan secara ekonomi, bisa ramah lingkungan dan diterima oleh masyarakat.

Dalam pandangan Pandjono, Domba Sakub yang berkembang di pegunungan sangat bagus, banyak potensi yang bisa digali seperti keindahan bulu, keunikan tanduk, besar kecil badan dan lain-lain sangat potensial untuk dikembangkan secara bersama-sama.

Kedepannya, kepada seluruh pengusaha, dan masyarakat untuk bisa bersama-sama mengembangkan domba sakub ini. Jangan sampai punah tapi harus semakin berkembang sehingga memberi manfaat untuk seluruh pengusaha ternak dan masyarakat.

Baca Juga: Luar Biasa Sigap! Saat Ada Aduan Gerombolan Meresahkan, Personil Polres Tegal Langsung Terjun dan Cek Lokasi

 "Dengan adanya Workshop bisa meningkatkan minat warga untuk menjadi peternak yang inovatif. Memanfaatkan peran stakeholders guna pengembangan Domba Sakub, mendorong peternak lokal Domba Sakub memiliki standar (Draft SNI) agar harga dipasar dapat bersaing dengan komoditas lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Budidaya ternak DPKH Provinsi Jawa Tengah Drh Adiningtyas Mula P berharap agar ternak domba dan unggas dapat membentuk sebuah kelompok ternak di Kabupaten Brebes. Bila lembaga beregulasi maka skema dari hulu ke hilir bisa dikelola oleh satu komunitas. Dan yang lebih utama bisa meningkatakan profit pendapatan yang lebih tinggi dan memudahkan pengelolaan pengembangan berkelanjutan.

“Peternak Domba Sakub, bisa melakukan hal serupa,” ungkitnya.

Baca Juga: Bantuan PMT dari PPPK Kabupaten Tegal Angkatan 2023 Diapresiasi Bupati : Guru Memiliki Peran Sentral

Kepala Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan (DPKH) drh Ismu Subroto melalui Kabid Budi Daya Ternak Edy Purwanto SE MM menjelaskan, FGD yang diikuti 50 peserta dari berbagai elemen itu menyimpulkan antara lain keunggulan dari Domba Sakub memiliki tekstur yang lebih empuk, tahan dari virus dan penyakit.

Disamping itu, adanya budidaya ternak Domba Sakub dapat membuka peluang bagi masyarakat sebagai objek pariwisata, taman edukasi, dan peningkatan taraf ekonomi warga setempat.

Juga ada Weakness atau kelemahan yang dirasakan oleh peternak Domba Sakub yakni dalam hal management breeding, hal ini dipengaruhi oleh faktor kurangnya minat warga untuk menjadi peternak.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler