Salurkan Bantuan Air Bersih di Tiga Desa Terdampak Kekeringan, Bupati Tegal Minta Manfaatkan Ini

- 11 September 2023, 13:00 WIB
Bupati Tegal Umi Azizah membantu penyaluran air bersih warganya di Desa Karangmulya, Kecamatan Suradadi yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan
Bupati Tegal Umi Azizah membantu penyaluran air bersih warganya di Desa Karangmulya, Kecamatan Suradadi yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan /Doc/

PORTAL BREBES – Bupati Tegal Umi Azizah kembali turun ke lapangan mendistribukan air bersih untuk konsumsi warganya yang terdampak kekeringan akibat fenomena alam el nino. Tiga desa tersebut diantaranya adalah Desa Pener, Kecamatan Pangkah, Desa Karangmulya dan Desa Harjasari Kecamatan Suradadi.

Didampingi Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin, Bupati Tega Umi menuturkan, berdasarkan prediksi Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini mencapai titik puncaknya di bulan Agustus dan September 2023 ini. Sehingga pihaknya pun perlu menyiapkan droping air bersih menggunakan truk tangki ke sejumlah desa, termasuk melibatkan RSUD dr Soeselo Slawi untuk membantu pengadaan air bersihnya.

Saat pembagian air bersih di Desa Pener, Umi meminta pejabat BPBD Kabupaten Tegal di lokasi bisa berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk memanfaatkan sementara bak penampung air bersih program Pamsimas sebagai hidran umum.

Baca Juga: Tilik Desa di Kecamatan Pangkah, Penampilan Seni dan Budaya Tradisional Diapresiasi Bupati

“Itu ada bak (penampungan air) milik Pamsimas. Kiranya bisa dipakai, bisa difungsikan sementara jadi hidran umum untuk menampung air dari truk tangki ini,” katanya, Selasa 5 September 2023 kemarin.

Di sini, Umi menitip pesan agar warga setempat bisa ikut serta menciptakan iklim mikro dengan menanam tanaman, memanfaatkan ruang sempit di tengah padatnya lingkungan permukiman, termasuk pohon atau tanaman keras seperti mangga, nangka, ataupun ketapang kencana jika masih tersedia lahan pekarangan.

Dirinya juga meminta pemerintah desa bisa menanam pohon keras seperti trembesi pada turus jalan ataupun beringin di lingkungan sekolah dan halaman parkir ruko untuk meminimalisir penguapan dan hawa panas akibat paparan sinar matahari secara langsung, disamping fungsinya menjaga cadangan air tanah.

Baca Juga: Fakta Unik Kabupaten Brebes, Mulai Makanan Khas, Dijuluki Sebagai Kota Bawang hingga Memiliki Dua Bahasa

Umi pun mengimbau warga bisa memperbanyak lubang biopori untuk mengonversi sampah organik rumah tangga menjadi kompos, selain berfungsi pula sebagai resapan air hujan untuk memperpanjang ketersediaan air tanah.

Di tempat yang sama, Nur Azizah (37) mengaku senang dengan bantuan pemerintah ini. Menurutnya, kesulitan air bersih di lingkungannya terjadi sejak awal April 2023, terlebih kondisi sumur rumahnya yang berkedalaman 10 meter kini mengering. Kebutuhan mandi dan mencuci pakaian dilakukan di sungai, sedangkan untuk air minum dan memasak ia beli dari jasa isi ulang air minum seharga Rp5 ribu per galon.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah