Aroma Maling Uang Rakyat di Museum Purbakala Galuh Timur Brebes Terendus

- 24 Juli 2022, 10:39 WIB
Atap bangunan museum purbakala di desa Galuh Timur yang ambruk./dok. Sekdes Galuh Timur/ Muhajir
Atap bangunan museum purbakala di desa Galuh Timur yang ambruk./dok. Sekdes Galuh Timur/ Muhajir /

PORTAL BREBES - Banyaknya temuan fosil purbakala di wilayah Brebes selatan membuat Pemda Brebes membangun museum.

Museum tersebut didirikan di Dukuh Kalipucung, Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Brebes.

Lahan yang digunakan untuk membangun museum merupakan tanah bengkok milik Desa Galuh Timur.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kenapa Roy Suryo Tidak Ditahan Meskipun Telah Berstatus Tersangka

Bangunan museum berbentuk oval berukuran 15 x 15 meter dengan anggaran senilai Rp752 juta.

Setelah jadi, bangunan itu akan digunakan untuk menyimpan fosil-fosil yang ditemukan di wilayah Kecamatan Tonjong, Bumiayu, dan Bantarkawung.

Selama ini, temuan fosil disimpan di museum mini Buton di daerah Bumiayu.

Museum tersebut merupakan rumah pribadi milik salah seorang warga yang juga merupakan pegiat pelestari fosil purbakala.

Fosil-fosil tersebut banyak ditemukan di aliran Sungai Cisaat Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong.

Bahkan, fosil manusia purba homo erectus arkaik berupa batok kepala, tulang rahang dan akar gigi, dimana usianya diperkirakan oleh para peneliti kepurbakalaan berusia lebih tua dari homo erectus di Sangiran, Sragen (1,5 juta tahun) juga ditemukan di daerah itu.

Rencana menyimpan fosil purbakala di museum tampaknya harus tertunda.

Pasalnya 3 hari setelah lebaran Idul Fitri 2022, bangunan museum yang belum diresmikan tersebut ambruk.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Istri TNI di Semarang Semuanya Berhasil Ditangkap Berikut Barang Bukti Senjata dan Kendaraan

Ambruknya bangunan tersebut terletak pada bagian atap museum tersebut.

Sekretaris Desa Galuh Timur Muhajir membenarkan ambruknya atap teras museum purbakala tersebut.

"Ambruk pada hari ke-3 lebarab 2022 kemarin," ungkapnya.

Ia mengaku tidak mengetahui penyebab pasti ambruknya atap teras museum tersebut.

Namun pihaknya telah melaporkan kejadian itu kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Brebes.

Bangunan yang dianggarkan sebesar Rp 752,405 juta tersebut selesai dibangun pada Akhir Desember 2021 lalu.

Sedianya bangunan akan diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Brebes 2022 namun urung dilakukan hingga peristiwa ambruknya atap teras museum.

Tokoh masyarakat yang juga warga Desa Galur Timur, Puad Hasan sangat menyayangkan pembangunan Museum yang terkesan asal-asalan.

Padahal, menurutnya, museum diharapkan akan berumur panjang karena di Bumiayu- Tonjong (Buton) juga sedang diusulkan Geopark.

"Saya termasuk yang ikut menemani tim ahli dari FT Geologi UGM survey ke sungai-sungai dan hutan-hutan di sekitar Maribaya, Kali Glagah, Kalinisu, Pemali, Cibodas, dan sungai lain," ujarnya.

Terkait ambruknya bangunan museum kepurbakalaan di Tonjong tersebut, tampaknya Kejaksaan Negeri Brebes mencium aroma maling uang rakyat (korupsi).

Kepala Kejaksaan Negeri Brebes Mernawati dalam keterangan persnya pada Jumat 22 Juli 2022 lalu mengaku pihaknya sedang membidik kasus tersebut.

“Kami sejak kemarin, telah mulai melakukan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pekerjaan bangunan museum di Desa Galuh Timur Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, pada anggaran tahun 2021, yang berada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes,’ ungkap Mernawati.

Kejari Brebes sendiri menemukan adanya spesifikasi bangunan yang berbeda dengan spesifikasi standar sebagaimana dalam kontrak.

Hal inilah yang diduga menyebabkan ambruknya bangunan museum yang didanai APBD tahun 2021 tersebut.

“Pekerjaan itu telah selesai dan telah dibayarkan 100 persen. Namun, belum lama jadi bangunan tersebut mengalami kerusakan sehingga tidak dapat difungsikan,” kata Mernawati.***

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah