Nabil al-Kird : Lebih Baik Terkubur, Ketimbang Tinggalkan Tanah Leluhur

- 15 Desember 2020, 22:54 WIB
Sejumlah pemukiman warga Palestina dibongkar oleh pemerintah Israel.
Sejumlah pemukiman warga Palestina dibongkar oleh pemerintah Israel. /Antara/

PORTAL BREBES - Penguasaan atas lahan milik warga Palestina oleh Israel masih terus terjadi. Mereka terusir akibat kengakuan sepihak Israel atas tanah yang selama ini didiami oleh penduduk Palestina.

Di Yarusalem Timur, warga Palestina bernama Nabil al-Kird bersama keluarganya kini juga terancam terusir dari rumahnya yang sudah puluhan tahun dihuni.

Bagi Nabil al-Kurd, terusir paksa dari rumahnya di Yerusalem Timur, tempat ia tinggal sejak 1950-an, akan jadi nasib yang lebih buruk daripada kematian.

Namun, pria berusia 76 tahun itu bersama istri dan anak-anaknya, serta puluhan warga Palestina lainnya telah menghadapi ancaman pengusiran dari rumahnya yang berada di dua distrik di Yerusalem Timur.

Baca Juga: Pemimpin Otoiter Tangkapi Wartawan Untuk Kendalikan Berita, 274 Wartawan Dipenjara di 2020

Ancaman itu makin parah setelah hakim di pengadilan Israel memutuskan rumah-rumah milik orang  Palestina itu dibangun di atas tanah milik pendatang Yahudi.

"Ini tanah leluhur saya. Semua kenangan saya ada di rumah ini," kata Kurd. "Saya tidak akan pergi kecuali ke kuburan,"ujar dia.

Israel mengklaim hak milik atas tanah orang-orang Palestina di Sheikh Jarrah dan Batan al-Hawa. Dua daerah itu merupakan bagian penting dari rencana pembangunan Yerusalem Timur, yang diduduki paksa oleh Israel setelah perang pada 1967.

Kurd telah menerima perintah untuk meninggalkan rumahnya sejak Oktober 2020. Ia diberi waktu selama 30 hari untuk mengosongkan bangunan.

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x