Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Momentum untuk Memperbanyak Ibadah

- 9 Juni 2024, 16:00 WIB
Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Keutamaan Bulan Dzulhijjah /pexels/Dmytro Kormylets/

Pendapat ini dipilih oleh mayoritas pakar tafsir dari para salaf, dan selain mereka juga menjadi pendapat Ibnu ‘Abbas. Kesempatan beribadah tidak hanya diberikan kepada jama'ah haji saja, siapa pun dapat memiliki kesempatan untuk beramal meskipun dalam bentuk yang berbeda-beda.

Baca Juga: Tips Olahraga saat Puasa, Badan Tetap Fit Ibadah Lancar

Hal ini seperti anjuran dalam hadits riwayat Ibnu 'Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tarmidzi yang memiliki arti:

"Rasullullah SAW berkata: Tiada hari yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini" (HR At-Tirmidzi)

Para ulama menganjurkan untuk melakukan puasa 9 hari mengacu pada hadits tersebut, yang dimulai saat awal memasuki bulan Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah. Di saat 10 Dzulhijjah kita dilarang untuk berpuasa karena bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Sedangkan puasa Arafah berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Qatdah rahimatullah, Rasullullah bersabda yang berarti:

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).

Baca Juga: Yuk, Ajak Anak Berpuasa! 5 Rahasia Sukses Membantu Anak Menjalani Ibadah Puasa

Sementara puasa Tarwiyah memiliki keutamaan yaitu menghapuskan (dosa) dua tahun, sedangkan menurut para ulama hadits ini dikatakan dhaif (kurang kuat riwayatnya). Namun, ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhaif dalam kerangka fadla'ilul a'mal (untuk memperoleh keutaman) dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Demikian keutamaan bulan Zulhijjah semoga kita bisa memanfaatkan momentum bulan mulia ini untuk memperbanyak amal ibadah.***

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah