Luhut juga menegaskan bahwa harga BBM di Indonesia sangat murah jika harus dibandingkan dengan mayoritas negara di dunia.
Saat ini, pemerintah sedang fokus untuk melakukan beberapa pendekatan dalam rangka pembatasan volume.
"Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina dapat menyajikan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," jelas Luhut.
Baca Juga: Aturan Baru di Singapura, Seks Gay Tidak Dianggap Kriminal
Di sisi lain pemerintah juga memastikan dan memperhitungkan rencana ini dengan sangat hati-hati.
Menurut Luhut, kebijakan subsidi dan kompensasi energi yang berubah juga perlu mempertimbangkan banyak faktor.
Beberapa di antaranya seperti tingkat inflasi, kondisi fiskal, dan juga pemulihan ekonomi. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas negara di tengah ketidakpastian global akan ancaman resesi dan inflasi.
"Anggaran untuk subsidi dan kompensasi energi nantinya dapat dialihkan ke sektor lain yang lebih membutuhkan.Sehingga masyarakat yang kurang mampu dapat segera mendapatkan program kompensasi," ujar Luhut Pandjaitan.
Baca Juga: Seram! Ada Peneliti Ungkap Spesies di Bumi Terancam Punah
Langkah dan upaya pemerintah mengurangi subsidi dan kompensasi energi juga dilakukan melalui langkah-langkah lain seperti percepatan B40 dan adopsi kendaraan listrik sehingga tidak lagi bergantung sepenuhnya kenenergi fosil.