Simak Sejarah Kepemimpinan Wilayah Pekalongan dari Tahun 1906 - Sekarang, HJ. Kuneman Menjadi Walikota Pertama

- 31 Maret 2023, 18:30 WIB
Sejarah Kepemimpinan Wilayah Pekalongan dari Tahun 1906 - Sekarang
Sejarah Kepemimpinan Wilayah Pekalongan dari Tahun 1906 - Sekarang /Tangkapan layar YouTube/Sultan Jemblem/

PORTAL BREBES - Kota Pekalongan memiliki rekam jejak sejarah yang cukup panjang seering berkembangnya waktu.

Pekalongan juga merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, kali ini kami akan membahas tentang sejarah awal mula perkembangan yang terjadi di Pekalongan.

Sebagaimana dilansir dari Pemkot Pekalongan, Pekalongan adalah salah satu kota di pesisir pantai utara Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan laut jawa di utara, Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat dan Kabupaten Batang di timur. 

Baca Juga: Sekilas Profil Desa Kalijurang Tonjong Brebes, Sebuah Desa yang Memiliki Banyak Dinasti dan Benda Bersejarah

Pada kali ini, kami akan sajikan urutan kepemimpinan wilayah Pekalongan dari tahun 1906 sampai sekarang. Simak Selengkapnya:

  1. HJ. Kuneman (1 April 1906- 8 Maret 1942)

Diangkat sebagai Walikota (Burgemeester) untuk yang pertama kali 1 April 1906 berdasarkan Staatbllad Nomor 124 Tahun 1906, dibuat tanggal 21 Februari 1906 dan dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 1906 dan dikeluarkan pada tanggal 1 Maret 1906 oleh Wakil Sekretaris Umum DE GROOT dan JB. VAN HEUTSZ) dan mulai berlaku tanggal 1 April 1906. 

Menjabat sebagai Walikota mulai tanggal 1 April 1906 sampai dengan awal pendudukan Jepang 1942 dan waktu itu, yang mengangkat adalah gubernur Jendral Hindia Belanda dengan masa jabatan waktu justru tidak terbatas.

Baca Juga: Legenda Nyai Bagelen di Kabupaten Purworejo, Mitos Pantangan Untuk Tanam Kedelai dan Pelihara Lembu

  1. Kawabata/R. Soempeno Danoewilogo (8 Maret 1942- 24 Agustus 1945)

Pada masa itu Burgemeester (Walikota) diganti namanya menjadi SITYO. Tugas utamanya adalah melayani kepentingan perang “ DAI TOA “ (Perang Asia Timur Raya). Hal ini berlaku juga untuk kota lain di seluruh Indonesia. 

Meskipun Sityo dijabat oleh Kawabata, namun yang menjalankan tugas sehari-hari adalah R.Soempeno Danoewilogo.

  1. R. Soempeno Danoewilogo (17 Agustus 1945 – 15 Maret 1945)

Beliau lahir di Temanggung pada 17 Maret 1894. Pada masa jabatannya banyak peristiwa yang sangat menentukan perjalan Kota Besar Pekalongan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia.

Baca Juga: 4 Wisata Religi di Kabupaten Purworejo, Ada Petilasan Nyai Bagelen di Wilayah Pelopor Bidang Pendidikan

  1. Agoes Miftah Danoekoesoemo (1 Juni 1954 – 1 Nopember 1956)

Beliau dilahirkan di Brebes pada 30 Agustus 1915. Menjabat Walikota/Kepala Daerah Kota Pekalongan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 20 Mei 1945 Nomor: UP-11/1/22. 

Periode pemerintahan beliau merupakan masa revolusi kemerdekaan, sehingga kondisi di Pekalongan terpengaruh oleh peperangan, antara lain konfrontasi dengan Agresi Belanda I dan II.

  1. M. Soehartono Slamet Poespopranoto (1 Nopember 1956 – 19 Nopember 1957)

Lahir tanggal 29 Agustus 1905 dan diangkat menjadi Walikota/Kepala Daerah Kota Besar Pekalongan dengan surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Oktober 1956 Nomor : UP-14 /2/7. 

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Galuh Timur Tonjong Brebes, Namanya Diambil dari Seorang Putri Kerajaan Sumedang

Pada waktu menjabat sebagai walikota, penyelenggaraan pemerintahan menganut asas dekonsentrasi dan asas desentralisasi. Pemberlakuan dua asa ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang Undang Nomer 1 Tahun 1957 tentang Pokok Pemerintahan di Daerah. 

Tugas Walikota mencakup dua hal, yakni sebagai pejabat pemerintah pusat dan sekaligus sebagai kepala daerah.

  1. R. Iskandar Said (13 Januari 1958-17 Januari 1959)

Dilahirkan di Temanggung pada tahun 1898. Diangkat sebagai Kepala Daerah Kotapraja Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 2 Januari 1957, Nomer:Des.71/1/10. 

Baca Juga: Asal Usul Purworejo Jawa Tengah, Dikenal Sebagai Pelopor Dibidang Pendidikan

Pada waktu menjabat sebagai walikota, penyelenggaraan pemerintah menganut asas dekonsentrasi dan asas desentralisasi. Pemberlakuan dua asa ini merupakan konsekuensi dari diberlakukannya Undang Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok Pemerintahan di Daerah. 

  1. R.M Bambang Sardjono Noersetyo (14 April 1959 – Nopember 1959)

Lahir di Yogyakarta pada tahun 1926. Disahkan sebagai Kepala Daerah Kotapraja Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Maret 1959 Nomor : Des. 71/6/26/57 dan dilantik pada tanggal 14 April 1959.

Baca Juga: Sekilas Desa Kebonggembong Kendal, Kedatangan 3 Tokoh yang Terkenal Memiliki Kesaktian

  1. R. Mochamad Tedjo (5 April-30 Mei 1967)

Masa jabatan : 5 April 1060 – 30 Mei 1967. Diangkat menjadi Walikota dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 5 April 1960.

  1. R. Teguh Soenarjo (30 Mei 1067-11 Oktober 1972)

Diangkat sebagai Walikota Kepala Daerah Kotamadya Pekalongan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Mei 1967.

Baca Juga: Sekilas Tentang Desa Tlogopayung Kendal, Asal Usul Berdirinya Nama dari Sebuah Sumber Mata Air Tlogomili

  1. Drs. R. Soepomo (11 Oktober 1972-7 November 1979)

Diangkat sebagai Kepala Daerah Pekalongan Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Oktober 1972.

  1. H. Djoko Prawoto, BA (7 November 1979 – 7 November 1989)

Dilahirkan di Boyolali. Kota Pekalongan dipimpin oleh Djoko Prawoto, BA selama dua periode, yakni 7 November 1979 – 7 Nopember 1989. 

Baca Juga: Berikut Asal Usul Desa Jurangagung Plantungan Kendal, Kisah Pertempuran Dua Prajurit yang Perebutkan Seorang G

Pada masa kepemimpinan beliau, Kota Pekalongan mengalami perubahan luas wilayah dari 1.755 Ha menjadi 4.465,24 Ha berdasarkan UU Nomor 21 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan, Kabupaten Dati II Batang dan Kabupaten Dati II Pekalongan.

  1. H. Mochamad Chaeron, BA (7 November 1989 – 7 November 1994)

Dilahirkan di Semarang. Diangkat menjadi Walikota berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah tanggal 7 November 1989. 

Prestasi yang telah dicapai antara lain : Koperasi Teladan Nasional untuk KUD Kospin Jasa dan KUD Makaryo Mino (1989, 1990, 1991, 1992, 1993, 1994), Penghargaan Satya Lencana Pembangunan Koperasi dari Presiden (1994).

Baca Juga: Simak! Sejarah Berdirinya Desa Jati Plantungan Kendal, Pohon Jati yang Masih Kokoh Hingga Tumbuh Tunasnya

  1. Drs. Samsudiat, MM (27 Oktober 1994 – 5 Juli 2004)

Dilahirkan di Cilacap pada tanggal 15 Februari 1942. Beliau menjabat Walikota selama dua periode. Periode pertama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131,33-293 tanggal 27 Oktober 1994. 

Sedangkan periode kedua berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.33-1301 tanggal 30 Desember 1999. Pada periode kedua ini didampingi H. Hamzah Shodiq, BA sebagai Wakil Walikota.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Ngabuburit Puasa Ramadhan

  1. H.M Basyir Ahmad dan H.A Alf Arslan Djunaid ( 5 Juli 2005-9 Agustus 2015 )

Beliau berdua merupakan warga asli Pekalongan. Walikota dan Wakil Walikota masing-masing diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13.33-472 dan Nomor 132.33-473 Tanggal 5 Juli 2005.

  1. Dwi Arie Putranto (09 Agustus 2015 – 15 September 2015)

Dilahirkan di Semarang pada tanggal 12 Desember 1955. Beliau ditugaskan sebagai Pelaksana tugas (Plt.) Walikota Pekalongan

Baca Juga: Sejarah Desa Bentarsari Salem Brebes, Asal Usul Namanya Diambil Setelah Pertemuan 3 Putri

  1. Prijo Anggoro Budi Rahardjo (15 September 2015 – 17 Februari 2016)

Beliau ditugaskan sebagai Penjabat (Pj.) Walikota Pekalongan. Melihat track record karier Prijo Anggoro Budi Rahardjo kita seperti melihat mozaik yang tertata secara runut dan apik. Lelaki yang lahir 22 Agustus 1961 di Kota Kripik Purwokerto ini sepertinya siap ditugaskan dimana saja.

  1. Achmad Alf Arslan Djunaid dan HM. Saelany Machfudz (17 Februari 2016 – 07 September 2017)

Beliau lahir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, 24 Mei 1970 – meninggal di Kota Pekalongan Jawa Tengah, 07 September 2017 pada umur 47 tahun adalah Walikota Pekalongan periode 2016-2021. 

Baca Juga: Benteng Pendem, Bangunan Kuno Sejarah yang ada di Kabupaten Cilacap, Begini Penjelasannya

Ia mengemban tugas di Kota Pekalongan bersama dengan Wakil Walikota H.M Saelany Mahfudz. Alex begitu ia biasa disapa menyelesaikan studi jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. 

Alex wafat pada Kamis, 07 September 2017 di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan, Kota Pekalongan setelah pulang dari perjalanan dinasnya di Makassar Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Nama Kota Salatiga Jawa Tengah, Ada Hubungan Erat dengan Bupati ke 2 Kota Semarang

  1. HM. Saelany Machfudz, SE (19 November 2017 – Sekarang)

H Mochammad Saelany Machfudz adalah sosok seorang gerakan pemberdaya ekonomi dan sosial kemasyarakatan, di samping seorang organisatoris yang lama berkiprah di berbagai organisasi baik di masyarakat maupun pemerintah. 

Saelany lahir di Kelurahan Landungsari Kota Pekalongan pada 16 Agustus 1956, putra keempat dari pasangan H.Machfudz bin H. Sholeh dengan Hj. Barorih binti K.H.Saelan.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x