Sebagaimana kebanyakan orang jawa pada masa itu ketiga tokoh tersebut adalah tokoh yang mempunyai kesaktian dan daya linuwih dalam olah kanuragan (batin).
Mereka memberanikan diri memasuki wilayah Desa Pageruyung yang terkenal sangat angker (wingit).
Salah satunya tokoh yang paling berani yakni Mbah Kiring yang paling berperan dalam pembentukan Desa Pageruyung.
Hal tersebut dikarenakan dia yang menanam pohon ruyung (Bahasa Jawa) disekitar wilayah Desa Pageruyung sebagai pager (Bahasa Jawa) dari gempuran maupun serangan dari Kolonial Belanda.
Sehingga, sehingga mengakibatkan amannya wilayah tersebut dari serangan–serangan kolonial Belanda dan dia memberi nama Desa ini adalah Desa Pageruyung sebagai kata Pagar dan Ruyung.
Dari ketiga tokoh tersebut telah berkembang mulai dari anak dan cucu yang hingga saat ini tinggal di wilayah Desa Pageruyung.***