Mereka usianya berbeda jauh, namun walaupun jarak jauh usianya mereka saling mencintai dan menyayangi.
Ki Pedaringan merupakan seorang yang bekerja sebagai petani yang menanam palawija dan semangka.
Suatu ketika, saat Ki Pedaringan sedang berada di sawah, Nyai Pedaringan kedatangan seorang tamu yang habis terkena sabetan benda pusaka.
Tamu yang merupakan seorang pemuda tampan itu meminta izin masuk kepada Nyai Pedaringan agar bisa masuk kedalam gubugnya.
Nyai Pedaringan yang melihat itupun kaget tak main lantaran pemuda yang dalam keadaan berdarah itu terluka ditangannya oleh benda pusaka.
Setelah diizinkan masuk, kemudian pemuda itu memperkenalkan dirinya yakni seorang Pangeran Purbaya.
Dia seorang Punggawa Kerajaan Mataram yang sedang mengemban tugas menumpas pemberontakan kepada Salingsingan di Cirebon. Salingsingan sendiri ingin menguasai Tanah Jawa dari Mataram.