Network
PORTAL BREBES - Kabupaten Tegal memiliki beberapa ciri khas budaya dan tradisi yang unik, Salah satu yang paling pupuler adalah Tradisi "Moci".
Moci adalah sebuah aktivitas minum teh bersama sama yang disajikan menggunakan poci yang terbuat dari tanah liat. Teh yang digunakan umumnya adalah teh melati yang kemudian diberi tambahan gula batu.
Rasa teh yang disajikan dalam tradisi moci begitu unik, teh yang kental pekat dan panas membuat rasanya cukup melekat dan khas. Rasa seperti ini orang Tegal biasa menyebutnya dengan wasgitel (wangi, panas, legi, dan kenthel) yang menciptakan ciri khas tersendiri bagi para penikmatnya.
Baca Juga: Sejarah Mengharukan Asal Mula Nasi Megono, Ternyata Makanan Para Pejuang!
Tradisi moci memiliki banyak variasi sejarah, dikatakan tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17. Saat itu daerah pantai utara (pantura) yang masuk juga kedala daerah Tegal, ramai dengan para pedagang asing. Saat itu Tegal belum memproduksi teh, jadi masyarakat mengkonsumsi teh yang didatangkan langsung dari China.
Catatan lain mengatakan tradisi ini muncul karena pembangunan pabrik pabrik teh dan gula di banyak daerah sekitar Tegal seperti Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan pada tahun 1910 hingga 1930.
Sumber lain menyebutkan bahwa Moci pertam kali dikenal sejak tahun 1830 dimana saat itu industri culturstelsel di Indonesia khusunya di daerah Slawi, Kabupaten Tegal berkembang pesat. Hal itu juga yang menjadikan Slawi sebagai daerah penghasil teh terbesar di Tegal.
Baca Juga: Ngaben, Sejarah Upacara Adat Pembakaran Jenazah di Bali!
Terlepas dari varian sejarahnya yang beragam, Tradisi Moci menjadi wadah masyarakat Kabupaten Tegal untuk meningkatkan keakraban dan jalinan silaturahmi. Tradisi ini harus dilestarikan supaya nilai budaya yang terkandung di dalamnya tidak luntur dan tetap lestari. Yang orang Tegal, wis pada Moci durung dina kie?
