Kedepannya, kepada seluruh pengusaha, dan masyarakat untuk bisa bersama-sama mengembangkan domba sakub ini. Jangan sampai punah tapi harus semakin berkembang sehingga memberi manfaat untuk seluruh pengusaha ternak dan masyarakat.
"Dengan adanya Workshop bisa meningkatkan minat warga untuk menjadi peternak yang inovatif. Memanfaatkan peran stakeholders guna pengembangan Domba Sakub, mendorong peternak lokal Domba Sakub memiliki standar (Draft SNI) agar harga dipasar dapat bersaing dengan komoditas lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Budidaya ternak DPKH Provinsi Jawa Tengah Drh Adiningtyas Mula P berharap agar ternak domba dan unggas dapat membentuk sebuah kelompok ternak di Kabupaten Brebes. Bila lembaga beregulasi maka skema dari hulu ke hilir bisa dikelola oleh satu komunitas. Dan yang lebih utama bisa meningkatakan profit pendapatan yang lebih tinggi dan memudahkan pengelolaan pengembangan berkelanjutan.
“Peternak Domba Sakub, bisa melakukan hal serupa,” ungkitnya.
Baca Juga: Bantuan PMT dari PPPK Kabupaten Tegal Angkatan 2023 Diapresiasi Bupati : Guru Memiliki Peran Sentral
Kepala Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan (DPKH) drh Ismu Subroto melalui Kabid Budi Daya Ternak Edy Purwanto SE MM menjelaskan, FGD yang diikuti 50 peserta dari berbagai elemen itu menyimpulkan antara lain keunggulan dari Domba Sakub memiliki tekstur yang lebih empuk, tahan dari virus dan penyakit.
Disamping itu, adanya budidaya ternak Domba Sakub dapat membuka peluang bagi masyarakat sebagai objek pariwisata, taman edukasi, dan peningkatan taraf ekonomi warga setempat.
Juga ada Weakness atau kelemahan yang dirasakan oleh peternak Domba Sakub yakni dalam hal management breeding, hal ini dipengaruhi oleh faktor kurangnya minat warga untuk menjadi peternak.***