Memasuki Puncak Musim Hujan dan Cuaca Ekstrim, Jateng dan DIY Diprediksi Berpotensi Banjir

- 19 Januari 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi hujan dan cuaca ekstrim/Pixabay/David Mark
Ilustrasi hujan dan cuaca ekstrim/Pixabay/David Mark /

PORTAL BREBES - Masyarakat wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus mewaspadai kemungkinan terjadinya potensi banjir.

Prediksi itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingat saat ini sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan dengan kemungkinan terjadi cuaca ekstrem.

Hal itu dikemukakan Deputi BMKG Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 19 Januari 2021. "Perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang kemungkinan bisa terjadi dalam waktu dekat," ujarnya.

Baca Juga: Hati-hati! Gunung Merapi Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,8 Kilometer

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (10 hari ke-3) Januari 2021.

Selain Jawa Tengah dan DIY, wilayah lain yang diprediksi berpotensi banjir diantaranya Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian tengah dan timur, Jawa Timur bagian tengah dan timur.

Juga wilayah Bali bagian utara, Nusa Tenggara Barat bagian utara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah bagian tenggara, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Maluku Utara dan Papua Barat wilayah "Kepala Burung", dan Provinsi Papua bagian tengah.

Guswanto mengatakan informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan tersebut sebagai upaya mitigasi agar menjadi perhatian dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir, longsor, dan banjir bandang.

Baca Juga: Ribka Tjiptaing Digeser ke Komisi VII, dr. Tirta Beri Ucapan Selamat

Berdasarkan catatan BMKG, seperti dilansir Antara, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 zona musim telah memasuki musim hujan. Wilayah yang sudah memasuki puncak musim hujan tersebut, terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, hingga Nusa Tenggara.

Di luar itu, masyarakat dan pengelola pelayaran juga diminta untuk terus memonitor informasi BMKG, guna selalu mewaspadai peringatan dini gelombang tinggi, khususnya pada 18-20 Januari 2021.

Diprediksikan, tinggi gelombang 2,5-4 meter (rough sea) berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Jawa, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Perairan Singkawang-Sambas, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa, Selat Makasar bagian tengah dan selatan, perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

Baca Juga: Denny Cagur Berduka, Ibunda Eny Meninggal Dunia Akibat Gagal Ginjal

Gelombang dengan ketinggian 4-6 meter (very rough sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas- epulauan Natuna.

Terkait dengan cuaca untuk kepentingan penerbangan, berdasarkan analisis dan prediksi BMKG, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.

Pembentukan awan CB tersebut terutama berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, NTT, NTB, Maluku, Papua Barat, Papua.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: ANTARA Pixabay


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah