PORTAL BREBES- Dalam kultur organisasi Nahdlatul Ulama ( NU) memperingati hari wafatnya para ulama atau yang diistilahkan dengan Haul dianggap sebagai tradisi yang bernilai positif dan sudah lazim dilakukan.
Perhelatan Haul biasanya dilaksanakan secara berjamaah yang isinya munajat doa- doa bagi almarhum ulama yang ditujukan kepada Allah SWT yang fungsinya untuk membahagiakan ahli kubur.
Ternyata, Ada 3 hikmah pelajaran yang dapat dipetik dari gelar peringatan Haul itu. Begini penjelasannya.
Baca Juga: Santri Ndeso Tegal Tak Terima Pendapat Faizar yang Menyebut Kitab Samsul Maarif Sumber Sihir
Dikutip Portal Brebes dari video yang diunggah akun instagram Syarifudin Syarifudin, tentang pernyataan Gus Sohibul Ulum, Putra KH Zainudin Djazuli Ploso Kediri.
Dalam acara Haul ke 25 sesepuh warga Nahdlatul ulama di Desa Tembok Kidul, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Minggu 4 September 2022, Gus Sohibul Ulum mengatakan begini.
Kata Gus Sohibul Ulum, minimal ada 3 hikmah pelajaran yang dapat dipetik dari acara haul wafatnya ulama.
Baca Juga: Viral! Santri Ndeso Kecam Ketum PPP Yang Pidato Lecehkan Ulama, Begini Kronologinya
Pertama adalah Lil Istighfar yang artinya memohon ampunan kepada Allah SWT dengan membacakan doa serta meminta rahmat untuk diri kita dan para guru, khususnya guru yang sedang diperingati haulnya.
Hikmah kedua yaitu Lil Istidzkar, artinya melalui forum haul, kita yang masih hidup bisa meneladani dengan mengenang perjanan hidup dan mengingat kembali kebaikan-kebaikan yang dilakukan almarhum.