Network
PORTAL BREBES – Desa Bandar merupakan salah satu desa di Kabupaten Batang yang terletak di Kecamatan Bandar.
Konon, desa ini berdiri di jaman Pangeran Diponegoro saat melawan penjajah Belanda.
Dilansir dari laman Pemdes Bandar, Pangeran Diponegoro saat itu ditangkap oleh Belanda. Namun, salah seorang prajurtinya berhasil melarikan diri.
Kemudian, prajurit itu berhasil sampai ke hutan yang sekarang disebut dengan nama Desa Bandar.
Lantaran prajurit itu tidak bisa kembali ke Yogyakarta, maka di hutan itu dia menjadikan tempat tinggalnya.
Hingga lama waktunya, para penduduk pun mulai berdatangan hingga menempati tempat hutan itu bersama keluarganya.
Hingga kemudian, datanglah Wali Bening yang juga membuat masjid di Desa Wonokerto. Wali Bening merupakan adik dari Saibah Saibu.
Saibah Saibu saat itu sedang membantu untuk pengerjaan masjid dan membawa blandar (Kayu), namun saat itu dia kelelahan dan beristirahat sebentar di sebuah mata air.
Kemudian, ia begitu saja melepas sabuk yang ia pakai hingga di taruh di pohon epek.
Baca Juga: Cerita Sejarah Desa Kebonagung Kendal, Kisah Ki Tunggul yang Bercocok Tanam di Hutan Belantara
Namun, ajaibnya sabuk itu malah langsung melilit sebuah pohon dan menyatu dengan pohon tersebut.
Oleh Saibah, maka dia memberikan nama sumber air itu sebagai nama Kali Sabuk. Sementara Blandar yang ia bawa yang kemudian disandarkan dilihat oleh banyak warga.
Karena banyak yang melihat blandar tadi, kemudian lebih mudahnya masyarakat menamai tempat itu sebagai nama landar yang lambat laun berubah menjadi Bandar.
Baca Juga: Asal Usul Sejarah Desa Jatirejo Kendal Berdiri, Daerah yang Memiliki Arti Hutan Jati yang Ramai
Adapun Saibah Saibu kemudian wafat yang belum diketahui secara pasti, namun diketahui dia dimakamkan di Bandar. Tepatnya dibelakang kantor polisi disana.
Demikianlah kisah sejarah Desa Bandar Batang yang perlu diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.***
