Pada saat itu ia belum memiliki anak dari istri-istrinya baik dari Dewi Naganingrum dan Dewi Pangrenyep.
Baca Juga: Inilah Sejarah Desa Beji Pemalang, Sebuah Desa di Kecamatan Taman
Suatu hari, sang Prabu pergi bertapa. Saat iru istri dan kerajaannya diserahkan kepada Aria Kebonan.
Sebelum pergi ia memberikan pesan kepada penggantinya itu agar berbuat adil dan jangan mengganggu kedua istrinya. Aria Kebonan pun menyanggupinya.
Selanjutnya sang Prabu Permana pergi bertapa di Gunung Padang dan mengganti namanya dengan Ajar Sukaresi.
Kemudian Aria Kebonan juga mengganti nama dengan Raden Barma Wijaya Kusuma.
Di Kemudian hari Naganingrum dan Dewi Pangrenyep mendapat firasat akan mendapatkan putra, firasat tersebut ternyata tepat.
Sembilan bulan kemudian Dewi Pangrenyep melahirkan seorang putra yang diberi nama Hariang Benga.
Baca Juga: Cerita Sejarah Desa Kebagusan Jawa Tengah, Ada Dua Versi Berdirinya Desa itu