Mengenal Sejarah Berdirinya Desa Igirmranak Wonosobo, Desa yang Bernama Seperti Pohon?

- 7 Desember 2023, 18:00 WIB
potret Desa Igirmranak Wonosobo, Jawa Tengah
potret Desa Igirmranak Wonosobo, Jawa Tengah /Doc Pemdes Igirmranak/

PORTAL BREBES – Berikut asal usul Desa Igirmranak yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Wonosobo terletak di Kecamatan Kejajar.

Desa Igirmranak juga seperti desa yang lainnya, yakni memiliki sejarah berdirinya desa tersebut hingga bisa disimak melalui artikel ini.

Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laman Pemdes Igirmarak, desa tersebut berasal dari nama bahasa Jawa Igir yang artinya (perbukitan) dan Mranak yang artinya nama sebuah pohon yang sangat besar dan tinggi dengan daun-daun hijau lonjong dan tidak terlalu lebar.

Baca Juga: Asal Usul Desa Patakbanteng Wonosobo, Desa yang Memiliki Pertanian Kentang yang Baik

Sebagaimana diketahui, pohon mranak adalah jenis pohon yang apa bila membusuk akan tumbuh jamur yang dapat dikosumsi dan mempunyaiyang sangat khas dibandingkan jamur – jamur yang lain.

Sampai saat ini masih ada satu batang pohon yang besar dan tumbuh ditengah desa, pohon ini tidak ada yang berani menebangnya karena di yakini dapat berakibat buruk bagi lingkungan disekitarnya.

Pada jaman dahulu, ketika terjadi perang Diponegoro antara tahun 1825 s.d. 1830, Pemerintah Kolonial Belanda  melakukan pengejaran terhadap prajurit pajurit pembela tanah air anak buah Pangeran Diponegoro sampai di wonosobo dan sekitarnya.

Baca Juga: Asal Usul Berdirinya Nama Desa Sikunang Wonosobo, Berasal dari Kata Si dan Kunang? Ini Artinya

Banyak orang yang akhirnya mengungsi ke tempat-tempat tersembunyi untuk menghindari penengkapan tentara belanda, salah astu tempat pengungsi yang dirasa paling aman adalah perbukitan dibawah Gunung Prau yang membentang antara Kabupaten Pekalongan sampai Kabupeten Kendal.

Tempat dipandang cukup strategis sebgai tempat persembunyian karena jauh dari desa-desa lain, perbukitan yang rapat ditumbuhi pohon Mranak ini yang kemudian menjadi cikal bakal desa yang akhirnya daberi nama Igirmranak ( bukit yang banyak ditumbuhi pohon Mranak )

Sangat sulit menelusuri sejarah Desa Igirmranak, akan tetapi dari berbagai cerita dan tutur dari sesepuh desa, diyakini bahwa Desa Igirmranak Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, diperkirakan berdiri antara tahun 1825 s/d 1830.

Baca Juga: Mengulas Sejarah Desa Serang Kejajar Wonosobo, Memiliki Dua Versi Berbeda, Begini Ceritaya

Pada waktu itu ada beberapa keluarga yang sampai sekarang tidak diketahui namanya  yang mengungsi dan menyelamatkan diri dari kejaran tentara Belanda, kemudian setelah diyakini aman akhirnya mendirikan rumah gubuk dan beranak pinak dan terus berkembang hingga sekarang.

Sejarah Singkat Kabupaten Wonosobo

Sejarah berdirinya Kabupaten Wonosobo tidak dapat dilepaskan dari kisah tiga pengembara, yang masuk ke wilayah ini pada awal abad 17 lalu. Ketiga orang itu, Kyai Kolodete, Kyai Karim, dan Kyai Walik, kemudian berpisah dan menempati tiga wilayah berbeda.

Kyai Kolodete membuka permukiman di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo. Dari ketiga orang itu pula, muncuk anak keturunan yang di kelak kemudian hari menjadi para penguasa di seputar Wonosobo.

Seperti salah seorang cucu Kyai Karim, yang sering juga disebut Ki Singowedono. Setelah mendapat hadiah dari Keraton Mataram, berupa sebuah wilayah di Selomerto, Ki Singowedono kemudian bergelar Tumenggung Jogonegoro. Jejak Tumenggung Jogonegoro dapat ditemukan di makamnya, di Desa Pakuncen, Selomerto.

Baca Juga: Simaklah! Asal Usul Berdirinya Desa Sembungan Wonosobo, Desa yang Diprakarsai oleh Syeh Adam Sari?

Dari Selomerto itu pula, sejarah asal kata Wonosobo diyakini bermula. Banyak pihak meyakini, kata Wonosobo berasal dari sebuah dusun di Desa Polobangan, Selomerto. Dusun bernama Wanasaba tersebut didirikan oleh  Kyai Wanasaba. Dusun kecil tersebut hingga kini masih ada, dan banyak dikunjungi para peziarah, yang ingin berdoa di makam Kyai Wanasaba, Kyai Goplem, Kyai Putih, dan Kyai Wan Haji.

Sejarah Kabupaten Wonosobo juga berkaitan erat dengan masa perang Diponegoro. Di rentang tahun 1825-1830, wilayah Wonosobo menjadi salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Pangeran Diponegoro.

Bersama Imam Misbach, atau dikenal pula dengan nama Tumenggung Kertosinuwun, Tumenggung Mangkunegaran, dan Gajah Permodo, Kyai Muhammad Ngarpah berjuang melawan pendudukan Belanda di wilayah Wonosobo. Dalam sebuah pertempuran, Kyai Muhammad Ngarpah berhasil meraih kemenangan pertama, sehingga kemudian diberikan gelar Tumenggung Setjonegoro.

Baca Juga: Menguak Sejarah Desa Tieng Wonosobo, Desa yang Diperkirakan Berdiri pada 1783?

Tumenggung Setjonegoro, yang mengawali kekuasaannya berada di Ledok, Selomerto kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan Kota Wonosobo sekarang, setelah menjadi Bupati pertama Wonosobo. Pemindahan pusat pemerintahan tersebut, setelah dikaji oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada (UGM) bersama Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), para sesepuh dan beberapa tokoh, termasuk pimpinan dewan perwakilan rakyat, dalam sebuah seminar, pada 28 April 1994, kemudian diyakini terjadi pada tanggal 24 Juli 1825. Tanggal 24 Juli itu pula, yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Jadi Kabupaten Wonosobo.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x